Pada final di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu, pemain peringkat tiga dunia tersebut mengalahkan pemain Jepang Sayaka Sato 21-19, 13-21, 21-11.
Saina memenangi game pembuka melawan pemain Jepang tersebut meskipun dengan angka ketat 21-19, namun ia ketinggalan jauh pada game kedua.
Pada game tersebut ia melakukan banyak kesalahan sendiri sebelum menyerah 13-21.
"Pada game kedua dia bermain bagus sedangkan saya tidak bergerak dengan baik," ujar Saina yang dalam tiga pekan terakhir meraih tiga gelar berturut-turut di India Grand Prix Gold, Singapura dan Indonesia Super Series.
Pada game ketiga, sang juara bertahan kembali memimpin meski beberapa kali pengembaliannya banyak yang keluar atau menyangkut net.
"Pada turnamen ketiga dalam tiga pekan ini sebenarnya saya lelah secara fisik, tetapi saya ingin menang di sini karena penonton yang luar biasa dan tahun lalu saya meraih gelar super series," katanya.
Ditanya kemenangan mana yang paling sulit diraih dalam pekan terakhir, Saina mengatakan, meskipun tanpa pemain China, ia menyebut Indonesia Terbuka paling sulit.
" Karena untuk pertamakalinya saya mengalahkan pemain Jepang Eriko Hirose (semifinal) dan tidak mudah mengalahkan Ella Diehl (dari Rusia di perempat final)," katanya.
Setelah meraih gelar, Saina yang mendapat hadiah uang 18.750 dolar AS akan membelanjakan sedikit hadiahnya sebelum pulang ke negaranya.
(ANT/A024)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010
