Washington (ANTARA News) - Hampir semua orang Amerika Serikat khawatir terhadap kebocoran minyak di TeluK Mexico, dan mereka prihatin terhadap dampak potensialnya pada keamanan makanan laut Teluk tersebut.

Data satu survei baru itu disiarkan, Senin, oleh University of Minnesota, sebagaimana dikutip dari Xinhua-OANA.

Jajak pendapat tersebut adalah bagian dari angket mingguan keyakinan konsumen yang dilakukan oleh The Food Industry Center di universitas itu.

Selama survei baru-baru ini, 99 persen responden mengatakan mereka mengetahui terjadinya kebocoran itu dan 85 persen menyatakan mereka mengikuti berita tentang itu secara seksama atau telah banyak mendengar tentang itu.

Dampak yang mungkin muncul akibat kebocoran minyak tersebut terhadap makanan laut Teluk Mexico membuat khawatir sedikitnya 89 persen responden, dan 50 persen lagi mengatakan mereka "sangat khawatir".

Ketika ditanya bagaimana kebocoran minyak itu akan mempengaruhi konsumsi mereka terhadap makanan laut, maka 54 persen melaporkan bahwa peristiwa tersebut memiliki dampak. Sementara itu 44 persen mengatakan mereka mereka hanya akan mengkonsumsi makanan laut yang mereka tahu tidak berasal dari Teluk Mexico, dan sebanyak 31 persen lagi menyatakan mereka akan mengkonsumsi lebih sedikit makanan laut tak peduli dari mana makanan tersebut berasal.

"Mengingat luasnya liputan media mengenai kebocoran minyak itu, hasil ini mungkin tak mengejutkan, tapi itu benar-benar memperlihatkan bahwa konsumen mengaitkan peristiwa tersebut dengan keamanan makanan," kata Dennis Degeneffe, peneliti lain di Food Industry Center.

Studi yang sedang berlangsung secara terus-menerus melacak persepsi konsumen mengenai keamanan makanan dan pasokan pangan, dengan menggunakan survei melalui telepon atas sebanyak 175 orang setiap pekan. Seluruh sampel selama enam pekan sejak awal kebocoran minyak ialah 1.076 orang .

Studi tersebut dilakukan secara bersama dengan Louisiana State University AgCenter dan didanai oleh National Center for Food Protection and Defense, Homeland Security Center of Excellence.
(C003/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010