Kami berharap melalui Hannover Messe 2021 akan membuka pandangan dunia terhadap potensi besar Industri Indonesia dalam menjalin kemitraan menuju Industri 4.0
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut Indonesia sebagai Official Partner Country dalam ajang Hannover Messe 2021: Digital Edition dapat diharapkan akan membuka pandangan dunia terhadap potensi industri Indonesia, terlebih Indonesia merupakan satu-satunya negara ASEAN yang mencicipi menjadi country partner sepanjang sejarah pameran terkonolgi terbesar di dunia tersebut.

“Kami berharap melalui Hannover Messe 2021 akan membuka pandangan dunia terhadap potensi besar Industri Indonesia dalam menjalin kemitraan menuju Industri 4.0,” kata Menperin dalam pidatonya pada rangkaian Hannover Messe 2021: Digital Edition secara virtual Senin (12/4) malam, waktu Jakarta.

Menperin menuturkan ajang Hannover Messe 2021: Digital Edition tersebut sekaligus menjadi kesempatan Indonesia untuk mengampanyekan peta jalan Making Indonesia 4.0.

“Indonesia sebagai partner country ingin berbagi peta jalan penerapan teknologi 4.0 kepada dunia. Berdasarkan peta jalan tersebut, Indonesia menargetkan menjadi salah satu dari sepuluh negara ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2030,” ujar Menperin.

Demikian pula, partisipasi yang diwakili oleh 156 peserta pameran Indonesia dari enam tema atau kategori tampilan Hannover Messe 2021, akan menjadi kesempatan terbaik bagi Indonesia untuk melakukan benchmark teknologi terbaru.

Baca juga: Menperin: Hannover Messe tampilkan potensi RI terapkan industri 4.0

Kemenperin menjalankan beberapa program untuk mengakselerasi penerapan Industri 4.0 di Indonesia. Antara lain dengan menyusun Indeks Kesiapan Industri 4.0 Indonesia (INDI 4.0). Ini merupakan assessment mandiri untuk mengukur kesiapan penerapan industri 4.0 yang dilakukan oleh perusahaan. Penilaian tingkat kesiapan industri dilihat dari lima pilar yaitu operasi pabrik, teknologi, produk dan layanan, orang dan budaya, organisasi, dan manajemen.

“Seperti yang digambarkan oleh tagline Connect to Accelerate, sinergi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan akan mempercepat implementasi transformasi digital. INDI 4.0 menyediakan kerangka kerja bagi pemerintah, akademisi, kelompok konsultan, penyedia teknologi, pelaku keuangan, dan industri membangun jaringan, membangun kerja sama,” kata Menperin.

Menyadari pentingnya pengalaman langsung, Kemenperin segera membentuk Pusat Inovasi Industri 4.0 dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri 4.0 (PIDI 4.0).

“Ini merupakan pusat pembelajaran manufaktur digital yang membantu perusahaan meningkatkan kemampuan operasional, desain, dan produktivitas mereka di seluruh value chain,” jelas Menperin.

Baca juga: Menperin: RI "partner country" pertama dari ASEAN di Hannover Messe

Menperin Agus menyebutkan Indonesia memiliki outlook ekonomi yang prospektif dan menjadi rumah bagi 270 juta orang, dengan 70,7 persen di antaranya berada dalam usia produktif, sehingga akan mencapai puncak bonus demografi pada tahun 2030.

Partisipasi di Hannover Messe 2021 menunjukkan bahwa Indonesia berupaya berkontribusi dan bergabung dengan kolaborasi pada pemulihan ekonomi global pascapandemi. Ini dilakukan secara simultan dengan program vaksinasi yang telah dijalankan pemerintah mulai awal tahun 2021.

“Hingga 31 Maret 2021, sebanyak 8 juta orang telah menerima vaksinasi COVID-19. Pemerintah menargetkan untuk menginokulasi total 181.554.465 orang pada awal 2022. Program vaksinasi diharapkan dapat mengurangi kasus COVID-19 dan mendukung pemulihan ekonomi,” imbuhnya.

Selain itu Menperin menambahkan Indonesia merupakan tujuan investasi yang menguntungkan karena memiliki 128 kawasan industri di seluruh wilayah yang sudah beroperasi pada tahun 2021.

“Kami menyambut baik investasi global untuk industri teknologi tinggi di kawasan industri pintar,” ujar Menperin.

Baca juga: IPC tampil di Hannover Messe 2021

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021