Madiun (ANTARA News) - Evakuasi gerbong Kereta Api (KA) Logawa jurusan Purwokerto-Jember yang terguling di Dusun Petung, Desa Pajaran, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, selesai Sabtu pagi pukul 05.00 WIB.

Kepala PT KAI Daop VII Madiun, Bambang Rudianto, mengatakan bahwa proses evakuasi gerbong yang terakhir tersebut memakan waktu yang relatif lama yakni hampir 10 jam, karena posisi gerbong saat terguling berada di tempat yang paling sulit.

"Selain itu, gerbong terakhir ini juga terguling cukup jauh dari rel dibandingkan dengan dua gerbong lainnya yang telah berhasil dievakuasi lebih dulu. Gerbong terakhir ini berhasil diangkat sekitar pukul 05.00 WIB," katanya.

Menurut dia, gerbong-gerbong tersebut nantinya akan dibawa ke balai yasa atau bengkel kereta terdekat yakni di Surabaya. Rencananya, gerbong ini akan diperbaiki dan setelah selesai akan digunakan kembali.

Meski secara umum telah selesai, namun pihak PT KAI masih terus memperbaiki lintasan rel di sekitar lokasi tergulingnnya KA Logawa.

Rel sepanjang kurang lebih 600 meter mengalami kerusakan yang cukup serius.

Meski jalur ini telah dapat dilewati, namun saat melintasi daerah ini, kereta harus berkecepatan pelan yakni hanya lima kilometer per jam, apalagi penggantian bantalan lintasan diperkirakan baru selesai minggu depan.

Disinggung soal kelanjutan pemeriksaan masinis dan kru KA Logawa, Bambang mengaku masih proses, karena jumlah personel yang diperiksa cukup banyak dan pemeriksaan dilakukan secara rinci.

"Kita tidak bisa cepat, karena proses pemeriksaan cukup sulit dan rinci. Pemeriksaan untuk hari ini libur dan akan dilanjutkan pada hari Senin (5/7) mendatang," katanya.

Kereta Api Logawa bernomor lokomotif CC20156, jurusan Purwokerto-Jember, terguling di Desa Pajaran, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun pada Selasa (29/6) sekitar pukul 14.30 WIB.

Akibat peristiwa itu, enam orang tewas dan 73 penumpang lainnya luka-luka. Penyebab tergulingnya kereta masih dalam penyelidikan pihak terkait.

(E011/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010