Permintaan ruang perkantoran di kawasan CBD masih cukup aktif di triwulan ini. Tren perpindahan menuju gedung yang lebih baru dengan kualitas yang lebih baik masih tetap terjadi sehingga mengakibatkan total penyerapan menjadi negatif.
Jakarta (ANTARA) -
Konsultan properti Jones Lang LaSalle (JLL) mengungkapkan permintaan ruang perkantoran di kawasan Central Business District (CBD) Jakarta pada triwulan I tahun ini cukup aktif karena didorong oleh tenan atau penyewa yang melakukan relokasi ke gedung dengan grade lebih baik.

“Permintaan ruang perkantoran di kawasan CBD masih cukup aktif di triwulan ini. Tren perpindahan menuju gedung yang lebih baru dengan kualitas yang lebih baik masih tetap terjadi sehingga mengakibatkan total penyerapan menjadi negatif," ujar Head of Office Leasing JLL Angela Wibawa dalam media briefing virtual di Jakarta, Kamis.

Angela menambahkan bahwa tingkat hunian di kawasan CBD masih stabil di angka 74 persen mengingat tidak ada gedung yang selesai dibangun di triwulan ini.

Baca juga: Pemulihan sektor properti tergantung keberhasilan penanganan pandemi

Dalam kesempatan yang sama, Head of Research JLL Yunus Karim menyampaikan bahwa secara total penyerapan pada triwulan I tahun ini untuk kawasan CBD adalah -5.400 meter persegi. Tetapi jika melihat secara detail sebetulnya gedung-gedung perkantoran grade A masih mencatat penyerapan yang positif yakni sebesar 3.600 meter persegi.

Ini terjadi karena tenan masih melakukan relokasi untuk menuju gedung-gedung perkantoran baru dengan grade yang lebih tinggi, sehingga terjadi perpindahan dari gedung grade B dan C ke gedung dengan grade A.

"Secara umum para tenan masih melakukan strategi penghematan, namun kami melihat para tenan mencari secara aktif kesempatan terhadap ruang perkantoran di akhir triwulan 1 tahun ini, ketika pemerintah mulai menaikkan kapasitas pekerja WFO dari 25 persen menjadi 50 persen untuk perkantoran," kata Yunus.

Baca juga: Pengamat: Kehadiran pusat R&D berdampak positif bagi prospek properti

Kemudian untuk tahun ini, JLL memperkirakan terdapat tambahan pasokan gedung perkantoran di kawasan CBD Jakarta sebesar 280 ribu meter persegi hingga akhir tahun ini.Sedangkan untuk ruang perkantoran di kawasan non-CBD terdapat beberapa permintaan positif di beberapa area salah satunya di kawasan Jakarta Selatan.

JLL memperkirakan akan terdapat gedung-gedung perkantoran yang selesai dibangun pada tahun depan sehingga menyebabkan rata-rata tingkat hunian di kawasan non-CBD menurun. Beberapa gedung perkantoran baru yang diperkirakan selesai berada di Jakarta Selatan dan Jakarta Utara.

Untuk harga sewa ruang perkantoran, baik CBD dan non-CBD, di Jakarta mengalami penurunan dalam rangka menarik tenan untuk menyewa di gedung tersebut.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021