Jakarta (ANTARA) - Lewis Hamilton dan tim Mercedes bakal mengantisipasi pembalasan tim Red Bull di Grand Prix Emilia Romagna akhir pekan ini di Imola, Italia.

Tiga pekan setelah balapan pembuka Grand Prix Bahrain, di mana Hamilton sekuat tenaga mempertahankan keunggulannya dari serangan Max Verstappen demi meraih kemenangan ke-96 dalam kariernya di F1, juara dunia tujuh kali itu sadar mengulangi kejayaannya di sirkuit Autodromo Enzo e Dino Ferrari pada 2020 tidak akan mudah.

Bos tim Mercedes Toto Wolff lega melihat Hamilton menjuarai seri pembuka itu, tapi mengatakan Red Bull jelas memiliki mobil yang cepat tahun ini.

"Kami mungkin memenangi seri pertama, tapi kami tidak berangan-angan musim ini akan menjadi mudah," kata Wolff seperti dikutip AFP.

"Mobil kami masih kurang cepat dalam lap tunggal dan Red Bull lebih baik saat ini."

Baca juga: Race director jelaskan kontroversi limit trek pascakemenangan Hamilton
Baca juga: James Alisson miliki tugas baru di Mercedes


Di Bahrain, Verstappen mengamankan pole position dengan keunggulan 0,3 detik, tapi Hamilton memanfaatkan strategi dan keterampilan membalapnya dengan sangat baik, diuntungkan juga oleh kesalahan sang pebalap Belanda di lap terakhir, untuk menang dengan jarak hanya 0,7 detik di depan.

Kemenangan Hamilton di Bahrain menunjukkan tidak hanya kecepatannya, tetapi juga pengalaman dan manajemen membalapnya, kualitas yang akan ia butuhkan lagi musim ini apabila ingin mempertahankan gelarnya dari Verstappen.

Hamilton dibantu keberuntungan ketika memenangi balapan Emilia Romagna 2020 di Imola, yang diwarnai sejumlah intervensi safety car, pada November tahun lalu sehingga Mercedes mengunci gelar konstruktor ketujuh kalinya secara beruntun.

Pebalap Britania itu merebut kemenangan ketiga dari lima balapan terakhir di Imola berkat mobil Mercedes yang superior dan kesialan Valtteri Bottas untuk memperlebar jaraknya dari rekan satu timnya itu di perebutan gelar juara dunia.

Hamilton terang-terangan menyatakan senang dengan suasana tradisional sirkuit Imola yang memiliki trek sempit dan bergelombang, serta dikelilingi kebun anggur, dan Wolff pun merasa demikian.

"Ini di mana kami memenangi kejuaraan konstruktor untuk ketujuh kalinya pada akhir pekan itu," kata Wolff.

"Venue yang sangat ikonik dan bersejarah, yang sangat disukai oleh para pebalap, berkelok-kelok dan cepat dengan beragam jenis tikungan."

Baca juga: Perasaan Schumacher campur aduk setelah rampungkan debut di F1
Baca juga: Bos McLaren prediksi Hamilton klaim titel kedelapan, lalu pensiun


Selain Hamilton, pebalap lain di grid saat ini yang pernah merasakan podium teratas di Imola adalah Pierre Gasly (2020), Charles Leclerc (2019), Fernando Alonso (2007/2010), dan Sebastian Vettel (2008/2011/2013)

Alonso kembali ke F1 setelah vakum selama dua tahun dan memperkuat Alpine, brand baru dari tim Renault, musim ini.

Juara dunia dua kali itu akan berburu poin pertamanya musim ini setelah gagal finis di Bahrain karena bungkus sandwich menyumbat saluran udara rem mobilnya.

Sedangkan Vettel, juga gagal mengamankan poin di balapan pertamanya bareng tim Aston Martin.

Pengalaman para pebalap veteran itu mungkin saja membantu di Imola, tetapi saat ini kecepatan Red Bull menjadi acuan, dengan duel sengitnya melawan Mercedes, sedangkan McLaren, Ferrari dan AlphaTauri tak jauh mengejar di belakang.

Baca juga: Russell yakin Williams akhiri rentetan finis nirpoin di F1 2021
Baca juga: Sekilas peta persaingan Formula 1 jelang musim 2021

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021