Jakarta (ANTARA) - Pemusatan latihan nasional PBSI Cipayung memanggil atlet tunggal putra untuk mengikuti program konsultasi pemenuhan gizi dan nutrisi yang diampu oleh dua dokter spesialis ahli gizi.

"Tujuan dari pemanggilan dan ini sebenarnya untuk memberikan edukasi bagaimana makanan yang sesuai untuk atlet karena kebutuhan kalori mereka berbeda dengan orang biasa," kata dr. Vetinly melalui rilis PBSI, Jumat.

Sebagai ahli gizi yang baru bertugas bersama Pelatnas PBSI, Vetinly dan Paulina menganggap konsultasi seperti ini menjadi bagian observasi dan mendengar masukan dari atlet agar asupan gizi tercukupi.

"Saat ini kami masih terus melakukan evaluasi dan observasi secara menyeluruh. Ada yang kami ubah sedikit dari pola makan, misalnya ada beberapa atlet yang tidak bisa langsung makan sekaligus dalam jumlah besar. Oleh sebab itu frekuensi makannya kami pecah agar kalorinya tetap terpenuhi tapi porsinya menjadi kecil-kecil," papar Vetinly.

Baca juga: Lima ganda campuran calon kuda hitam Olimpiade Tokyo

Dalam sesi konsultasi itu, tim ahli gizi PBSI juga ingin mengetahui lebih dalam asupan apa yang diinginkan atlet. Apabila dirasa baik, maka selanjutnya ahli gizi akan menyetujui permintaan atlet.

Selain itu mereka juga akan memantau komposisi gizi yang diberikan kepada atlet dan pengaruhnya di lapangan. Namun sejauh ini atlet mengaku asupan yang diberikan berdampak positif.

"Kami juga ingin tahu dengan menu dan komposisi yang sekarang kami berikan itu bagaimana pengaruhnya di lapangan. Tadi ada atlet yang mengatakan kalau sekarang daya tahan lebih bagus dan kuat," kata Paulina.

Ahli gizi berharap kegiatan ini membuat atlet bisa mengatur pola makan tanpa mengalami tekanan.

"Kami maunya atlet bisa mencukupi kebutuhan nutrisi tanpa merasa tertekan. Kami mau mereka tahu cara makan yang benar tapi menyenangkan. Kalau sudah tercukupi nanti latihannya bisa maksimal dan prestasi tambah baik," ujar Vetinly.

Baca juga: Pebulu tangkis Fajar Alfian tetap semangat puasa meski penuh tantangan

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021