Palangkaraya (ANTARA News) - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kalimantan Tengah (Kalteng) Anang Acil Rumbang menilai kenaikan harga kebutuhan pokok dalam kurun waktu sebulan terakhir ini di kawasan Palangkaraya dan sekitarnya dinilai masih wajar.

Kenaikan harga kebutuhan pokok secara umum tidak terlalu masalah, kecuali harga beras lokal yang dinilai naik tajam, kata Anang Acil kepada pers di Palangkaraya, Rabu.

Hasil pemanantauan di sejumlah pasar tradisional di Palangkaraya, seperti Pasar Kahayan dan Pasar Besar, kenaikan terjadi pada sayuran dan rempah-rempah.

Seperti harga cabe rawit pada bulan lalu masih Rp 25.000 kini naik menjadi Rp 50.000 per kg, kemiri dari Rp 15.000 menjadi Rp 30.000 per kg. Namun harga bawang merah justru turun dari Rp 25.000 menjadi Rp 22.500 per kg dan bawang putih menjadi Rp 28.500 dari sebelumnya Rp 33.000 per kg.

Sementara itu, harga tepung masih stabil Rp 6000 per kg dan gula Rp 8.500 per kg. Begitu juga harga beras dari Pulau Jawa kualitas medium sekitar Rp 6000 per kg, sedangkan beras lokal kualitas bagus seperti siam unus, naik dari Rp 9000 menjadi Rp 14.000 per kg.

Menurut Anang Acil Rumbang, kenaikan tersebut karena pengaruh berkurangnya pasokan. Namun, saat ini pasokan mulai lancar sehingga harga diharapkan kembali normal.

"Seperti cabe, wortel dan sejumlah komoditi lainnya itu kan masih didatangkan dari Pulau Jawa, makanya harga naik kalau pasokan berkurang. Informasi yang kami terima, berkurangnya pasokan itu disebabkan gagal panen di daerah pemasok di Pulau Jawa," kata dia.

Anang Acil berjanji akan terus memantau perkembangan harga kebutuhan, apalagi menjelang bulan suci Ramadan. Jika kenaikan harga sudah sangat tinggi, akan dilakukan koordinasi untuk membahas kemungkinan dilakukan operasi pasar.

Beberapa pedagang mengaku terpaksa menaikkan harga dengan alasan supaya tetap mendapatkan untung. Kenaikan harga sudah terjadi di tingkat agen atau pedagang besar, sehingga mereka juga harus menyesuaikan harga jual.

"Kalau pasokan barang berkurang, biasanya harga akan naik. Kalau di agen sudah naik, kami juga terpaksa menaikkan harga. Sebenarnya kami juga tidak ingin harga terus naik karena biasanya berdampak pada sepinya pembeli," kata Muhammad, pedagang di Pasar Kahayan Palangkaraya.

Selama ini, sebagian kebutuhan hidup di Kalteng dipasok dari Pulau Jawa melalui Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, Kalsel. Jika pasokan terganggu akibat cuaca buruk atau karena gagal panen, harga biasanya berangsur naik.

Meski demikian, harga kebutuhan di Palangkaraya jauh lebih murah dibanding sejumlah kabupaten lain di Kalteng yang letaknya jauh dari ibukota. Seperti di Kabupaten Gunung Mas, Seruyan dan Murung Raya, harga bisa lebih tinggi dua kali lipat. (Ant/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010