Jakarta (ANTARA) - Dengan lebih dari 130 perjanjian 5G komersial dengan penyedia layanan komunikasi dan 83 jaringan 5G live di seluruh dunia, Ericsson dinobatkan sebagai pemimpin dalam global 5G network infrastructure pada 2020 oleh lembaga konsultan bisnis terkemuka, Frost & Sullivan.

"Kami senang dinobatkan sebagai pemimpin dalam kategori 5G network infrastructure market oleh Forst & Sullivan. Prestasi luar biasa ini mengakui pengabdian kami dalam penelitian dan pengembangan (R&D) dan kepemimpinan teknologi, serta tekad terhadap inovasi untuk kepentingan pelanggan dan negara tempat kami beroperasi," kata Country Head Ericsson Indonesia, Jerry Soper, melalui keterangannya, Senin.

"Kami siap menghadirkan solusi terdepan bagi Indonesia dan terus mendukung agenda pemerintah dalam mempercepat era Revolusi Industri 4.0, sebagaimana kami telah berkontribusi di negara ini sejak tahun 1907," imbuhnya.

Menurut ulasan terbaru Frost Radar, Ericsson menempati peringkat teratas di 5G network infrastructure market dengan meningkatkan kepemimpinannya saat ini di pasar infrastruktur jaringan 4G.

Baca juga: Jenis teknologi dan fitur yang diminati "savvy commuters" Jakarta

Lebih lanjut, Frost & Sullivan mengatakan pasar infrastruktur jaringan 5G mencakup jaringan akses radio (RAN), transport networks dan core networks, yang dapat mencakup satu atau lebih edge network.

Dalam laporan terkininya, Frost & Sullivan secara independen memaparkan 20 perusahaan teratas dari lebih dari 100 peserta industri global. Perusahaan-perusahaan tersebut memimpin pasar secara keseluruhan dan segmen pasar, atau dianggap sebagai pemimpin dalam segmen tertentu.

Frost Radar mengukur tingkat pertumbuhan dan pendapatan absolut, dengan menggabungkan beberapa unsur lain untuk mengukur kinerja perusahaan di sepanjang angka pertumbuhan.

Frost Radar juga mengukur inovasi setiap perusahaan dengan menilai portofolio produknya, memeriksa seberapa terukur inovasinya, dan melihat keefektifan strategi R&D, serta unsur lain.

"Ericsson membuktikan kemampuannya meningkatkan inovasi secara global dengan 2G, 3G, 4G, dan sekarang 5G. Untuk teknologi 5G, perusahaan memiliki 72 jaringan 5G live di 37 negara (tingkat tertinggi yang dilaporkan secara publik, menurut Frost & Sullivan). Perusahaan tersebut melakukan investasi dalam jumlah besar untuk R&D, yang menjadi unsur penting di pasar tempat teknologi terus berkembang," kata Senior Industry Analyst, Information & Communication Technology group Frost & Sullivan, Troy Morley.

Ericsson mengembangkan produk dan layanan 5G end-to-end, termasuk Ericsson Radio System, 5G Core, Orchestration and 5G Transport, serta layanan profesional.

Perusahaan meluncurkan solusi software inovatif, seperti, Ericsson Spectrum Sharing, 5G carrier aggregation dan Uplink Booster untuk meningkatkan cakupan, throughput pengguna, dan efisiensi spektrum secara berarti.

Solusi tersebut membantu penyedia layanan menerapkan dan mengembangkan 5G secara bertahap untuk memastikan pengalaman terbaik bagi para pelanggan. Selain itu, semua perangkat Ericsson Radio System yang dibuat sejak 2015, dapat mendukung kemampuan 5G New Radio (NR) melalui pemasangan software jarak jauh.

Ericsson Digital Services menawarkan solusi cloud native dual-mode 5G Core untuk jaringan lebih cerdas yang mendorong bisnis menjadi lebih maju dan memungkinkan penyedia layanan komunikasi menawarkan banyak peluang bisnis baru bagi pelanggan dan industri seluler.

Solusi Ericsson network automation akan meningkatkan efisiensi jaringan, kinerja, pengalaman pelanggan, dan membawa sumber pendapatan baru bagi 5G use cases.

Baca juga: Nokia tandatangani pakta lisensi paten dengan Samsung

Baca juga: Ericsson percepat peluncuran 5G dengan Massive MIMO & RAN Compute

Baca juga: Ericsson hadirkan solusi pembagian jaringan 5G

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021