Jakarta (ANTARA) - Pengadilan niaga Madrid, Spanyol, pada Selasa mengeluarkan putusan awal bahwa FIFA maupun UEFA dilarang mencegah rencana pembentukan Liga Super Eropa, kompetisi tengah pekan tandingan Liga Champions yang baru diumumkan Minggu (18/4) kemarin.

Berdasarkan laporan Reuters pada Selasa malam tadi, pengadilan niaga tersebut menyatakan FIFA, UEFA dan semua federasi sepak bola afiliasinya tidak boleh menempuh "tindakan apapun yang melarang, membatasi, atau mengkondisikan apapun" terhadap pembentukan Liga Super Eropa.

Mereka juga memperingatkan organisasi-organisasi itu agar tidak menjatuhkan sanksi apapun terhadap pemain maupun pelatih yang terlibat di dalam Liga Super Eropa.

Baca juga: Presiden FIFA peringatkan klub Liga Super Eropa
Baca juga: UEFA larang pemain Liga Super Eropa main dalam Piala Dunia


Pihak FIFA dan UEFA belum bersedia memberi keterangan atas pernyataan dari pihak pengadilan, yang besar kemungkinan akan menandai perang hukum berkepanjangan terkait liga tersebut.

Di sisi lain, tidak begitu jelas otoritas apa yang dimiliki pengadilan niaga Madrid, yang berwenang atas kasus perselisihan perusahaan, terhadap FIFA.

Liga Super Eropa kini diketuai oleh Presiden Real Madrid Florentino Perez dan sebuah perusahaan berbasis di Madrid telah didirikan untuk mengelola kompetisi tersebut.

Perusahaan itu mengajukan ke pengadilan niaga Spanyol meminta perintah agar mencegah regulator sepak bola mengambil tindakan apapun terhadap liga baru mereka.

Hakim menjatuhkan pencegahan awal kepada FIFA dan UEFA setidaknya selama proses hukum, yang bisa memakan waktu berbulan-bulan di Spanyol.

Baca juga: Florentino Perez klaim Liga Super Eropa akan selamatkan sepak bola
Baca juga: Bos Real Madrid angkat bicara soal Liga Super Eropa


Intervensi pengadilan muncul setelah UEFA dan FIFA mengeluarkan peringatan mereka bisa menempuh langkah sanksi terhadap klub-klub beserta pemain yang terlibat di dalam Liga Super Eropa.

Dalam surat yang dialamatkan kepada Presiden FIFA Gianni Infantino dan Presiden UEFA Aleksander Ceferin pada Senin (19/4) dengan kop "European Super League Company"menyatakan mereka akan mengambil langkah hukum demi melindungi usaha baru mereka.

Surat itu menyatakan Liga Super Eropa menempatkan mosi ke beberapa pengadilan yang tidak disebutkan namanya, "untuk memastikan pembentukan dan pengoperasian kompetisi yang mulus sesuai dengan hukum yang berlaku."

Tiga di antara klub pendiri Liga Super Eropa berbasis di Spanyol yakni Real Madrid, Atletico Madrid dan Barcelona, enam lainnya berasal dari Inggris dan tiga sisanya Italia.

Baca juga: Bayern Muenchen tegaskan penolakan terhadap Liga Super Eropa
Baca juga: Chelsea dilaporkan bersiap mundur dari Liga Super Eropa
Baca juga: Presiden IOC: kepentingan berbasis keuntungan ancam olahraga Eropa

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021