Jayapura (ANTARA News) - Empat orang dilaporkan tewas dalam bentrokan antarwarga di Kampung Muara, Distrik Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua, yang terjadi sejak Sabtu lalu (10/7).

Para korban tewas setelah terkena senjata seperti panah, tombak, dan parang. Mereka dievakuasi ke Jayapura dan Wamena saat bentrokan pertama pecah Sabtu pekan lalu.

Empat korban tewas merupakan sebagian dari tujuh orang yang terluka dan kritis yang dievakuasi ke Jayapura dan Wamena, kata Komandan Korem (Danrem) 172/Praja Wirayakthi (PW) Kolonel Inf Daniel Ambat kepada wartawan usai memimpin acara serah terima jabatan Komandan Kodim 1701 Jayapura, Selasa.

"Mereka di sana saling aksi melakukan aksi balas dendam, jika jatuh korban di satu kubu, maka kubu lain harus membalasnya. Inilah yang diantisipasi jangan sampai melebar dan membesar," ujar Danrem.

Ia menambahkan, bentrokan antara ratusan warga yang kembali pecah setelah sempat dihentikan oleh aparat kepolisian yang dibantu TNI Sabtu (10/7) itu, hingga sekarang masih tegang kedua kubu masih berjaga-jaga dan berusaha untuk saling serang.

"Kami disana dibawah komando pihak kepolisian, masih terus berupaya untuk menenangkan kedua kubu yang bertikai," kata Danrem Daniel Ambat.

Ia katakan, hingga hari ini kedua kelompok warga yang bertikai masih terlihat berkonsentrasi disejumlah tempat di Karubaga dengan membawa sejumlah peralatan perang berupa panah dan parang.

"Situasi disana hingga saat ini memang belum kondusif, warga masih berjaga untuk saling serang," ujarnya.

Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Pol Wachyono saat dihubungi membenarkan adany korban tewas itu, hanya saja mengaku belum mendapatkan laporan identitas mereka.

"Saya masih menunggu laporan dari Tolikara," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pada Sabtu (10/7) lalu terjadi bentrokan antar suku di Tolikara yang dipicu pertengkaran dalam keluarga.

Kejadian bermula ketika sekitar pukul 16.00 WIT, Jumat (9/7), terjadi pertengkaran pasangan suami isteri bernama Alpius Wenda dan Batina Wandik.

Karena dipukul suami, Batina lari ke rumah keluarganya dan mengadukan kejadian itu.

Saat akan menjemput isterinya, Apius malah dihakimi oleh keluarga sang istri.

Apius lalu datang ke tempat isterinya untuk melakukan aksi balas dendam sehingga memicu perang.

Menyinggung adanya korban dari perang suku itu, Kombes Pol Wachyono mengatakan, berdasarkan laporan yang ia peroleh terdapat 75 orang korban luka dari kedua kubu terkena panah, sementara satu orang terluka karena dikampak.

Ada juga tiga orang korban yang terluka parah tiga orang dan telah dievakuasi menggunakan pesawat menuju Wamena, ibukota Kabupaten Jayawijaya, Papua.

"Aparat juga telah mengamankan barang bukti berupa enam parang, 13 pisau badik, 50 anak panah dan enam busur panah," katanya.

(KR-MBK/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010