Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Dr Edi Hasibuan mengapresiasi Polda Metro Jaya yang bertindak tegas dan cepat dalam menangani bentrokan dua kelompok preman di Bekasi, Jawa Barat.

"Kapolda Metro Jaya telah tegas membersihkan Jakarta dan sekitarnya dari segala bentuk premanisme," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

Dia mengatakan, tindakan tegas terhadap preman itu membuktikan Polri telah hadir sebagai pelayan, pelindung, pengayom dan penolong masyarakat Jakarta.

Dosen Pascasarjana Universitas Bhayangkara Jakarta itu juga menilai Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya telah cepat merespons terjadinya bentrokan dua kelompok preman yang selama ini meresahkan.

Baca juga: Polisi: Tidak ada tempat bagi premanisme

Polisi telah hadir memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat terkait bentrokan dua kelompok preman yang disertai dengan penembakan itu.

"Bentrokan ini kalau tidak ditertibkan dengan cepat maka bisa menimbulkan keresahan terhadap masyarakat," katanya.

Dia meminta polisi agar tidak sekalipun memberi ruang kepada premanisme karena bisa menimbulkan ketakutan kepada masyarakat.

Baca juga: Polisi tetapkan 11 tersangka kasus penembakan di Bekasi

Polda Metro Jaya telah menetapkan 11 tersangka dalam kasus penembakan yang melibatkan dua kelompok sehingga menyebabkan GR (44) tewas tertembak di kavling Rawa Bambu Bulak, Bekasi, Jawa Barat, Minggu malam (29/10).

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi saat dikonfirmasi, di Jakarta, Senin, mengatakan sembilan tersangka sudah ditahan, sedangkan dua tersangka masih menjadi buronan.

Penembakan yang menewaskan GR (44) dipicu kericuhan antarkelompok warga di Kota Bekasi, Jawa Barat.
Baca juga: Polisi tangkap pelaku penembakan di Bekasi

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023