Jakarta (ANTARA News) - Pertarungan juara dunia tinju kelas bulu World Boxing Association (WBA), Chris John, melawan penantangnya dari Argentina, Fernando Saucedo, dijadwal ulang bulan November mendatang, kata Tony Parbudi dari CJM Communication Center, event organizer pergelaran pertarungan tersebut.

"Pertarungan bukan kami batalkan, tetapi kami undur sehubungan dengan cedera yang dialami Chris John. Kami harus menunggu kondisi Chris John pulih kembali, dan kemungkinan awal November pertarungan dapat dilaksanakan di Jakarta," tutur Tony dalam konferensi pers resmi di Jakarta, Kamis.

Konferensi pers tersebut dihadiri oleh Chris John, pelatih dan sekaligus manajernya dari Australia, Craig Christian, Wakil Manajer Chris John, Toni Priatna, dan Ketua Umum Asosiasi Tinju Indoensia (ATI), Manahan Situmorang.

Promotor pertandingan, mantan Ketua Umum Komisi Tinju Indonesia (KTI) sekaligus mantan Ketua Badan Intelijen Nasional (BIN) A.M. Hendropriyono, tidak hadir. Hendro konon masih berada di luar kota untuk satu urusan.

Chris John juga menyatakan kekecewaannya gagal tampil menghadapi Saucedo yang sedianya diselenggarakan di Jakarta 26 Juli mendatang. Dia menyatakan tulang iganya retak saat latih tanding melawan sejumlah petinju hampir dua minggu lalu.

"Semula saya tidak menyangka cedera saya separah ini. Saya memang diam-diam saja, tidak memberitahu Craig kalau rusuk saya sakit. Tadinya saya pikir tidak apa-apa dan paling dua tiga hari akan sembuh. Craig akhirnya tahu juga ketika kami bermain bola untuk latihan penyegaran. Saat itu Craig menangkap saya dan rusuk saya tersenggol. Saya kesakitan dan nyeri sekali. Craig kaget dan menanyakan apa yang terjadi," papar Chris John.

Ditambahkan oleh Chris John bahwa setelah kejadian itu Craig memintanya memeriksakan diri ke klinik di tempat mereka menginap. Di klinik tempat dokter Dawson berpraktik inilah Chris John kemudian diperiksa.

Dokter asal Australia itu kemudian menyarankan Chris John agar difoto rotgen untuk mengetahui seberapa parah cederanya. "Hasil rontgen menunjukkan ada retakan di tulang rusuk saya," tutur Chris John.

Semula Chris John menyatakan akan nekad tampil. Namun dokter melarangnya dan menyatakan lukanya itu tidak boleh kena pukulan karena dapat berakibat lebih parah. Dokter juga menyarankannya untuk tidak bertinju selama minimal enam minggu.

"Dengan sangat menyesal harus saya katakan Chri John tidak boleh bertinju selama enam minggu untuk memulihkan kondisi fisiknya. Retak di tulang iganya memang kecil, namun menimbulkan rasa sakit yang luar biasa," kata dokter Dawson.

Bahkan menurut Chris John, untuk tertawa saja di bagian tulang iganya yang retak tersebut terasa nyeri. Pada konferensi pers tersebut Chris John tidak menyebut secara khusus pukulan siapa yang meretakkan tulang iganya tersebut.

Dia paparkan bahwa dalam latih tanding tersebut dia menghadapi dua petinju secara bergantian. Latih tanding dikondisikan benar-benar seperti dalam pertandingan yang sesungguhnya, Chris John memaparkan.

Dia tegaskan bahwa hal inilah yang biasa dia lakukan hingga dua minggu sebelum pertandingan. Bahkan menurut dia, bibirnya pernah pecah dan harus mendapat beberapa jahitan dalam suatu latih tanding menjelang pertarungan di Jepang.

"Saya benar-benar cedera dan harus mendapat jahitan dalam jumlah lumayan. Ya inilah risiko yang harus saya terima. Saya juga tidak ingin pertandingan ini batal. Sebagai petinju profesional saya maunya tetap bertanding selagi saya mampu dan selagi saya memiliki kesempatan," Chris John menegaskan.

Sementara itu, Manahan Situmorang menyatakan ATI akan memberi tahu WBA tentang kejadian tersebut. Dia jelaskan bahwa kejadian seperti ini merupakan hal biasa dalam olahraga tinju.

"Saya ini orang lama di tinju, jadi saya tidak kaget dengan kejadian seperti ini. Ini kejadian biasa dan pertarungan tidak harus batal. Kita tunggu sampai kondisi Chris John membaik dan setelah itu dia harus mempersiapkan diri kembali, baru nanti diatur tanggal dan bulan kapan pertarungan melawan Saucedo dilaksanakan," tutur Manahan yang pernah menjadi manajer Sasana Garuda Jaya, yang semasa kejayaannya menjadi naungan juara dunia tinju IBF kelas bantam junior asal Indonesia, Elyas Pical, tahun 1980-an.

Kegagalan pergelaran pertarungan Chris John melawan Saucedo ini merupakan yang kedua kalinya. Rencana pertarungan sebelumnya di Bali, Mei lalu dengan promotor Zaenal Tayeb juga batal, karena Chris John cedera bahu.

Chris John, 30 tahun, memiliki rekor bertanding 43 kali menang (22 kali dengan KO/TKO),2 kali seri, dan belum pernah kalah. Sementara Saucedo, 29 tahun, telah 38 kali menang, 4 kali kalah, 2 kali seri. (*)
(ANT-133/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010