Buenos Aires (ANTARA News) - Argentina Sabtu menyambut baik hasil dari pembicaraan perdagangan Presiden Cristina Kirchner di Beijing pekan lalu, penetapan seputar belum disepakatinya antara dua negara mengenai minyak kedelai.

Selama lawatannya, Kirchner nenandatangani beberapa kontrak untuk beberapa proyek rel kereta api di negara Amerika Selatan yang mencapai 10 miliar dolar, tetapi gagal memecahkan suatu ketidakcocokan mengenai tarif China yang tinggi atas minyak kedelai yang diimpor dari Argentina, eksportir terkemuka dunia.

Lawatan tersebut "sangat positif", kata Menteri Luar Negeri Argentina Hector Timerman, seraya menambahkan bahwa Argentina berharap untuk "peningkatan investasi China di teritorial kami dalam upaya menciptakan suatu platform bagi negara-negara Amerika latin lainnya."

"Obyek utama lawatan tidak untuk memecahkan isu minyak kedelai, tetapi melakukan dialog dengan China mengenai berbagai kemungkinan lain untuk industri dan ekspor Argentina," katanya.

Total 10 proyek tersebut --kisaran dari dua sampai lima tahun--di mana disepakati selama lawatan tersebut, termasuk pembelian teknologi jalan kereta api China dan investasi dalam kelistrikan berbagai jaringan rel KA Argentina.

Perdagangan antara dua negara naik dari empat miliar dolar pada 2004 menjadi 14 miliar dolar pada 2008, menurut data resmi.

Kirchner mengatakan bahwa China merupakan mitra dagang ke dua Argentina setelah Brazil.(*)

AFP/S004

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010