Denpasar (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan dukungan terhadap komitmen berbagai elemen di Bali untuk mewujudkan daerah ini sebagai provinsi hijau dan bersih (Green Province) yang pertama di Indonesia.

"Dukungan untuk menjadikan Bali yang bersih, sehat, indah, hijau dan lestari kami terima dari berbagai pihak, termasuk Direktur Regional UNEP di Bangkok yang akan berkunjung ke Bali dalam waktu dekat," kata Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, di Denpasar Selasa.

Ketika membuka Lokakarya "Bali Green Provinsi" yang melibatkan berbagai elemen di daerah ini, Ia menyadari, upaya mewujudkan Bali menjadi provinsi hijau dan bersih tidak mudah, karena banyak kendala, hambatan dan tantangan.

Adanya komitmen yang tinggi, kerja keras dan konsistensi dari pimpinan daerah, pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dari tingkat provinsi, kabupaten/kota, hingga tokoh adat dan agama diharapkan hal itu bisa terealisasi dengan baik.

"Bali Green Province bukan program pemerintah provinsi semata, namun merupakan komitmen dan program seluruh masyarakat Bali untuk menjadikan Bali provinsi yang hijau dan bersih," harap Gubernur Pastika di hadapan sekitar 200 peserta dari berbagai elemen.

Ia menambahkan "Bali Green Province" sejak dicanangkan oleh Kepala Negara bersamaan dengan pembukaan Konferensi UNEP di Nusa Dua akhir Pebruari lalu telah mendapat perhatian yang cukup luas di tingkat nasional maupun internasional.

"Berbagai dukungan, masukan, saran, usul bahkan kritik datang dari berbagai pihak telah kami terima dengan baik, akan dijadikan bahan masukan dalam menyempurnakan pelaksanaan mewujudkan provinsi hijau," ujar Gubernur Pastika.

Ia mengajak semua elemen di Bali untuk berperanserta secara aktif dalam memperbaiki kualitas lingkungan hidup di daerah ini.

Kondisi itu dapat lebih ditingkatkan di masa-masa mendatang untuk menjaga kelestarian lingkungan, karena dengan cara itu Bali yang maju, aman dan sejahtera dapat terwujud.

"Mari kita tingkatkan kualitas bakti kita Kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui perbaikan kualitas lingkungan hidup dan hal itu merupakan bagian dari yadnya (pengorbanan suci)," harap Gubernur Pastika.

Lokakarya sehari tersebut menampilkan enam pembicara antara lain pakar lingkungan dari Universitas Udayana, Majelis Desa Pekraman, Bapeda Bali, Dinas Pendidikan dan Dinas Kehutanan Provinsi Bali.
(ANT/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010