Barabai, Kalsel (ANTARA News) - Video mesum yang diperankan oleh orang yang mirip Ariel Peterpan ternyata juga sampai ke pedalaman pegunungan Meratus di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan.

Hal itu dikatakan oleh Juliade, Koordinator Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Adat Borneo Selatan, di Barabai, ibu kota HST, Selasa.

"Ketika LPMA melakukan kunjungan ke masyarakat adat Dayak Meratus, kami menemukan rekaman video mesum Ariel Peterpan juga beredar disana," ujarnya.

Rekaman video mesum itu beredar melalui telepon genggam yang kini bukan merupakan barang mewah lagi bagi masyarakat adat Dayak Meratus.

Nyaris semua masyarakat adat Dayak Meratus yang tinggal di pedalaman kini memiliki telepon genggam, meski terkadang di kawasan pemukiman mereka tidak memiliki sinyal.

Ia mengatakan, bukan hanya video mesum Ariel Peterpan yang dapat diakses oleh masyarakat adat disana.

"Pada dasarnya, semua informasi yang berasal dari sarana informasi seperti televisi dan internet diketahui pula oleh mereka," katanya.

Hal tersebut sangat mungkin terjadi karena kesepakatan perdagangan bebas Asean-China yang membuat harga sebuah telepon genggam menjadi sangat terjangkau.

Saat ini, telepon genggam buatan Cina yang dilengkapi beragam fitur seperti kemudahan akses internet, beredar dengan harga mulai dari Rp300 ribuan.

Melalui kemudahan akses internet itulah, segala informasi yang tengah terjadi dan menjadi pembicaraan di masyarakat umum dapat dengan mudah diperoleh juga oleh masyarakat adat Dayak Meratus.

Ia menambahkan, untuk membeli sebuah telepon genggam seharga Rp300 ribu bukanlah hal sulit bagi masyarakat adat Dayak Meratus.

"Mayoritas masyarakat disana berprofesi sebagai petani karet, sehingga dengan harga karet Rp10 ribu per Kg saja mereka hanya perlu menjual sebanyak 30 Kg karet untuk mendapatkan sebuah telepon genggam," tambahnya.

Meski terkadang di pemukiman masyarakat adat itu sering tidak terjangkau oleh sinyal, tetapi hal itu tidak menghalangi mereka untuk memiliki telepon genggam.

Karena biasanya, lokasi kebun karet mereka yang berada di dataran tinggi terkadang mampu menangkap sinyal telepon genggam.

Penguasaan teknologi modern seperti telepon genggam dengan fitur internet juga sangat cepat dikuasai oleh mereka.

Salah satu penyebabnya adalah karena telepon genggam sudah dianggap sebagai gaya hidup dan bagian dari kebutuhan sehingga penyerapan teknologi itu dapat dengan mudah diterima.
(ANT/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010