Serang (ANTARA News) - Koalisi nasional menetapkan hari tanpa TV pada 25 Juli mendatang dalam rangka memperingati hari anak. "Hari tanpa TV digagas 4 tahun lalu melalui Yayasan Pendidikan Media Anak yang kemudian mengajak koalisi nasional. Mereka memiliki ketertarikan terhadap pengaruh tayangan televisi pada masyarakat umumnya dan anak-anak khususnya," kata Ketua Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Indonesia, Acep Helmi, saat ditemui di Serang, Selasa.

Organisasi yang tergabung dalam koalisi nasional ini diantaranya adalah Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Indonesia, Yayasan Forum Indonesia Muda, Universitas Al Azhar, IPB, Universitas Mulawarman, FIKOM UNISBA, Universitas Dr Moestopo dan UI Jakarta.

Acep juga memaparkan bahwa tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap televisi serta ungkapan keprihatinan terhadap acara televisi yang tidak berkualitas, juga mengurangi bahaya negatif TV pada anak.

"Diharapkan masyarakat tidak menonton TV pada hari yang telah ditetapkan, dan mengalihkan kegiatannya dengan lebih mengefektifkan kegiatan bermain bersama keluarga," kata Acep.

Ia juga mengatakan, dengan diadakannya kegiatan ini perusahaan-perusahan yang bergerak dibidang pertelevisian akan tergerak untuk mengubah tayangan-tayangan yang tidak berkualitas menjadi tayangan yang lebih berkualitas.

Acep mengatakan bahwa telah terjadi perubahan prilaku terhadap anak akibat dampak dari kurang mendidiknya acara televisi selama ini.

"Acara televisi lebih banyak menonjolkan sisi konsumerisme, sadisisme, pelecehan seksual, serta hal lain yang tak mendidik untuk anak bangsa," katanya. (*)
(ANT-153/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010