Sao Paulo (ANTARA News) - Mano Menezes, seorang spesialis yang memimpin klub-klub besar mengatasi keterpurukannya tetapi tidak terkenal di luar negaranya sendiri, hari Sabtu menjadi pelatih Brazil ketika ia menerima tawaran juara dunia lima kali itu.

Pelatih berusia 48 tahun itu, yang kini melatih Corinthians, mengaskan bahwa ia menerima tawaran Konfederasi Sepak Bola Brazil (CBF), yang hari Jumat ditolak Muricy Ramalho karena klubnya, Fluminense, menolak membebaskannya.

"Demi seluruh Brazil, saya katakan bahwa saya secara resmi menerima undangan itu," kata Menezes pada konferensi pers di klubnya. "Saya sangat bangga dan merasa senang," katanya.

"Kita harus mempunyai 30, 40, atau 50 persen profesional yang sangat baik di Brazil, jadi bila saya berda di urutan kedua di daftar itu, itu baik bagi saya."

Menezes menggantikan Dunga, yang mundur setelah Brazil secara mengejutkan kalah di perempatfinal Piala Dunia dari Belanda tiga pekan lalu. Kedua pelatih yang berasal dari bagian selatan Brazil itu dianggap sebagai lebih bagian dari Eropa dari negara tersebut.

Menezes, yang belum pernah bermain secara profesional, akan mempunyai tugas sangat besar, yakni berusaha membangun kembali tim nasional Brazil, yang kehilangan kepercayaan setelah tampil buruk di Afrika Selatan, dan meraih juara dunia keenam saat mereka menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014.

Menjadi juara Piala Dunia di tanah air mereka sendiri dipandang sebagai kewajiban oleh 190 juta jiwa penduduk Brazil. Dengan kegagalan Brazil menjadi juara di tanah air mereka pada tahun 1950 masih disebut sebagai hal yang biasa, tekanan terhadap Menezes dan timnya akan merupakan yang paling besar hingga kini.

Ia juga akan mendapat tekanan untuk memulihkan gaya permainan yang lebih menarik. Banyak orang merasa bahwa gaya permainan yang menarik hilang di bawah kepemimpinan Dunga.

Persahabatan

Salah satu masalah terbesarnya adalah Brasil akan secara otomatis

lolos ke putaran final Piala Dunia sebagai tuan rumah dan akan kurang bersaing dalam pertandingan sepak bola, dengan Copa America hanya tinggal setahun lagi dan Piala Konfederasi 2013 untuk menguji coba tim tersebut.

Kalau tidak, ia akan menjalani pertandingan-pertandingan persahabatan dalam jangka waktu yang lama, dimulai dengan pertandingan tandang melawan Amerika Serikat 10 Agustus.

Menezes (48) menjadi terkenal di tahun 2005 ketika ia memimpin mantan juara Amerika Selatan, Gremio, naik dari divisi kedua.

Dalam pertandingan menentukan yang luar biasa, empat pemain Gremio dikeluarkan dari lapangan pertandingan, berhasil menggagalkan tendangan penalti lawan, Nautico, dan kemuian mencetak satu gol untuk meraih kemenangan 1-0 dan meraih promosi.

Dua tahun kemudian, ia membawa tim asuhannya ke final Piala Libertadores, yang sama tingkatannya dengan Liga Champions.

Ia kemudian bergabung dengan Corinthians, klub yang jauh lebih populer, dan membawa mereka keluar dari divisi kedua di tahun 2008.

Sejak itu, tim asuhannya menjurai Copa Brazil dan memboyong pemain yang memperkuat Brazil untuk menjadi juara Piala Dunia, Ronaldo dan Roberto Carlos.

Presiden CBF Ricardo Teixeira mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tim nasional Brazil akan kurang tergantung pada para pemain yang memperkuat klub asing, suatu strategi berisiko yang tidak berhasil ketika diuji coba selama ini.

"Brazil, sebagai pelatih baru mengatakan kepada saya, akan diperkuat oleh para pemain signifikan yang bermain untuk klub-klub Brasil, Mano Menezes merupakan orang yang tepat untuk memimpin proses ini," kata Teixeira.

"Saya yakin ia akan melaksanakan tugas besar hingga 2014. Ia menunjukkan keberanian dan kebanggaan dalam mmanfaatkan kesempatan yang menjadi impian dunia setiap pelatih," katanya.(*)

Reuters/S005
LangDetectid>id YahooCerror
Mano Menezes

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010