Takengon (ANTARA News) - Limapuluh enam rumah toko di Kampung Pepayungen, Kecamatan Silih Nara, Kabupaten Aceh Tengah, Selasa (27/7) dini hari hangus terbakar dan diduga akibat hubungan arus pendek listrik.

Kapolsek Silih Nara Ipda Suprihadi di ibukota kecamatan yang berjarak sekitar 35 Km arah barat Takengon, pada Selasa menyatakan, musibah yang terjadi pukul 03.00 WIB itu tidak menimbulkan korban jiwa, namun kerugian diperkirakan miliaran rupiah.

Korban yang berjumlah 169 jiwa dari 55 kepala keluarga kini mengungsi di Mesjid Agung Silih Nara dan sebagian menumpang di rumah saudara.

Menurut saksi mata, api kebakaran di pusat kota Kecamatan Silih Nara diduga berasal dari Toko Music Elektronik milik Muslim.

"Kami kini sedang menyelidiki sumber api dari mana, tapi dugaan sementara akibat arus pendek," katanya.

Dikatakan, kebanyakan ruko yang terbakar terbuat dari bahan kayu yang dibangun sekitar tahun 1970-an, sehingga api cepat menjalar.

Suprihadi menyatakan, setelah ada laporan warga terjadinya kebakaran, pihaknya langsung menghubungi pemadam kebakaran.

"Setelah 15 menit kemudian mobil pemadam tiba dan api baru dapat dipadamkan sekitar pukul 07.00 WIB," ujarnya.

Dikatakan, agar api tidak menjalar ke bangunan lain, termasuk dua bank yang berada di lokasi kejadian, yakni Bank BRI dan BPD, polisi dan masyarakat terpaksa membobol salah satu ruko.

"Syukurlah kedua bank dan ruko lainnya dapat diselamatkan berkat kerjasama dan gotong royong masyarakat," katanya.

Akibat musibah tersebut tiga orang warga terpaksa dirawat karena luka tertimpa reruntuhan saat ingin menyelamatkan korban lainnya.

"Selain shock, tiga orang terluka terkena paku dan seorang warga kepalanya robek terkena reruntuhan bangunan saat menolong korban yang terkena musibah," kata staf Puskesmas setempat Anto.

Menurut seorang saksi mata Lanyut (34), api berasal dari sebuah rumah toko yang menjual elektronik.

"Kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah karena semua ruko menjual berbagai keperluan sandang pangan, elektronik, bengkel hingga spare part kenderaan serta sejumlah barang perniagaan," kata Lanyut.

Ratusan warga Silih Nara ikut membantu korban kebakaran menyelamatkan barang-barang, meskipun masih banyak yang tidak terselamatkan dan hangus menjadi abu.

Akibat kebakaran tersebut semua aktivitas di pusat pasar Angkup terhenti. Polisi mengamankan ruko yang terbakar dengan memakai garis polisi.

Wakil Bupati Aceh Tengah H. Djauhar Ali bersama sejumlah pejabat menjenguk korban kebakaran. Dinas Sosial mendata warga yang terkena musibah untuk diberikan bantuan masa panik.

Puluhan anggota Satgana bersama pekerja sosial masyarakat (PSM) mulai mendata warga yang menjadi korban.

(ANT-138*BDA1/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010