Jakarta (ANTARA News) - Seorang perawat telah diberhentikan dari tugasnya gara-gara menjalin hubungan asmara dengan pasien yang menunggu transplantasi jantung dan paru-paru.

Seperti diberitakan Mailonline, awalnya Rebecca Bayliss (29), bertemu dengan seorang pasien yang sedang menjalani perawatan cystic fibrosis di daftar tunggu transplantasi.

Bayliss segera "jatuh cinta" kepada pasien itu dan selanjutnya mereka terlibat hubungan seksual selama tiga bulan. Hubungan itu tetap berlanjut walaupun si pria akan menjalani operasi di rumah sakit.

Hubungan itu terungkap setelah pasien tersebut mengungkapkan hal itu ke seorang psikolog rumah sakit. Pria yang hanya disebut "pasien A" itu kepada para penyelidik menyebut bahwa hubungan mereka "jelas-jelas tidak membantu penyembuhan."

Manajemen Rumah Sakit Birmingham Heartlands yang kaget dengan temuan dari psikolog, segera menghadapkan Baylis ke mejelis profesi (Nursing and Midwifery Council) .

Sidang majelis tersebut berlangsung pada awal pekan ini dan memutuskan bahwa Bayliss bersalah karena menjalin hubungan seks dengan pria tersebut. Bayliss, yang tidak hadir pada sidang tersebut, mendapat sanksi dibebastugaskan selama 12 bulan.

Temuan dewan tersebut menyatakan bahwa Bayliss awalnya bertugas merawat "Pasien A" yang masuk rumah sakit itu pada Februari 2008 untuk persiapan menerima jantung dan paru-paru baru.

Bayliss segera "jatuh cinta" pada si pasien dan keduanya mulai terlibat "hubungan seks yang intensif."

Perawat yang bekerja sejak tahun 2006 itu bahkan mengubar hubungan mereka di Facebook-nya dan menulis bahwa dirinya "bergelora".

Manajemen rumah sakit kemudian melarang Bayliss untuk menghubungi "Pasien A" tapi perawat itu tetap mendekat ke si pasien dan mendesak untuk melanjutkan hubungan.

Pasien A kemudian mengatakan kepada manajemen rumah sakit bahwa hubungan itu telah mempengaruhi kesehatannya.

"Saya bisa menjalani penyembuhan asal tidak stres. Masalah ini jelas-jelas tidak membantu penyembuhanku."

Rekan Bayliss sesama perawat, Laura Grant, mengatakan bahwa Bayliss mengaku punya selingkuhan padahal saat itu dia punya pacar.

"Sebulan kemudian dia bilang pada saya bahwa orang itu adalah pasien yang sedang dirawat," kata Grant.

Anggota dewan profesi, Salim Hefejee mengatakan bahwa Rebecca Bayliss melakukan hubungan yang sangat tidak profesional dan tidak dapat diterima.

"Pasien A sangat rawan dan menderita sakit parah. Masalah yang ditimbulkan hubungan itu telah membawa dampak buruk kepada pasien yaitu menimbulkan stres dan kemarahan."

"Meskipun hubungan itu suka sama suka, pasien itu dalam keadaan rawan karena kesehatannya gawat dan dia diisolasi secara sosial."Hubungan itu tak pantas dilakukan seorang perawat."

Sidang memutuskan bahwa Bayliss bersalah karena melakukan hubungan seks dengan pasien pada Februari 2008 hingga Mei 2008.

Bayliss juga bersalah karena tidak memberitahu manajernya tentang hubungan tersebut dan dia tidak menjaga batas profesional dengan pasien. (A038/BRT)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010