Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) mengisyaratkan penerbitan obligasi global senilai 1,5 miliar dolar AS mundur dari yang direncanakan pada September 2010.

"Time line (jadwal waktu) penerbitan obligasi September 2010, namun realisasinya harus menyesuaikan dengan penyelesaian audit laporan keuangan 2009 yang diperkirakan rampung pada September 2010," kata Direktur Keuangan Pertamina, M Afdal Bahaudin, Jumat.

Di sela sosialisasi penggunaan elpiji 3 kilogram, di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta, Afdal mengatakan, basis penerbitan obligasi tersebut adalah laporan keuangan 2009. Setelah selesai, tentunya selanjutnya akan dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Dengan begitu, ia belum bisa memastikan kapan waktu yang tepat penerbitan obligasi itu terlaksana.

Ia hanya menjelaskan, sambil menunggu penyelesaian audit laporan keuangan 2009, proses penerbitan obligasi terus berjalan. "Proses due dilligence dan aspek legal terus disiapkan," ujarnya seraya menambahkan bahwa auditor laporan keuangan Pertamina yaitu Ernst & Young dengan Kantor Akuntan Publik Purwantono.

"Kita tidak bisa mendesak mereka untuk mempercepat penyelesaian audit itu," tegasnya.

Menurut catatan, dana hasil penerbitan obligasi tersebut dialokasikan untuk membiayai belanja modal (capex) perseroan.

Pertamina 2010 menganggarkan belanja modal hingga Rp39 triliun, meningkat 56,4 persen dibanding 2009 sebesar Rp22 triliun. Sebesar 60 persen capex akan dibiayai dari internal kas perusahaan, sisanya dibiayai dari eksternal perusahaan seperti obligasi maupun pinjaman bank.

Perseroan juga telah menunjuk tiga perusahaan sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi (underwriter) yaitu Citigroup, HSBC, dan Credit Suisse.

"Selain untuk penerbitan obligasi, laporan keuangan 2009 juga digunakan sebagai basis penetapan Pertamina menjadi perusahaan non listed company (perusahaan terbuka non listing)," ujar Afdal.

Menurutnya, obligasi dan proses menjadikan Pertamina menjadi perusahaan terbuka non listing tetap dilakukan secara paralel.
(R017/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010