Bint Jbeil, Libanon (ANTARA News/AFP) - Emir Qatar, Sabtu, melakukan kunjungan ke Lebanon Selatan, kubu pertahanan Hizbullah yang hancur dalam perang 2006 dengan Israel dan pembangunannya kembali dibantu pembiayaannya oleh keemiran itu.

"Lebanon masih banyak menghadapi tantangan, utamanya pilihan dari warganya untuk memelihara nasionalisme dan Arabisme di Lebanon," kata Emir Sheikh Hamad bin Khalifa el-Thani.

Lebanon adalah "negara yang menampung orang dari semua keyakinan, Muslim dan Kristiani", ujar Emir di kota Bint Jbeil, yang telah menyaksikan beberapa pertempuran tersengit dalam perang mematikan antara Israel dan Hizbullah itu.

Disertai oleh Presiden Michel Slaiman, Perdana Menteri Saad al-Hariri dan Ketua Parlemen Nabih Berri, emir disambut oleh para pejabat Hizbullah di Libanon selatan, kubu pertahanan kelompok gerilyawan Syiah itu.

Sheikh Hamad tiba di Lebanon untuk kunjungan tiga hari, Jumat, pada hari yang sama ketika Presiden Suriah Bashar al-Assad dan Raja Arab Saudi Abdullah melakukan kunjungan bersama yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang ditujukan untuk meredakan ketegangan politik.

Kekhawatiran akan konflik baru di Libanon meningkat, Juli, setelah pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengungkapkan ia mengetahui pengadilan PBB yang menyelidiki pembunuhan bekas perdana menteri Rafiq al-Hariri diajukan untuk mendakwa sejumlah anggota kelompoknya, yang didukung oleh Suriah dan Iran.

Pada Mei 2008, upaya pemerintah untuk mengekang kekuasaan Hizbullah membuat Libanon mendekati perang saudara baru ketika sepekan bentrokan sektarian menewaskan lebih dari 100 orang saat kelompok militan oposisi yang dipimpin oleh Hizbullah merebut beberapa bagian besar daerah Sunni di Beirut.

Qatar, yang telah menjanjikan bantuan sangat besar untuk membangun kembali Libanon selatan setelah perang Israel yang menghancurkan dengan Hizbullah, juga memainkan peran penting dalam mengakhiri krisis 2008, memerantarai perjanjian bagi pembentukan pemerintah persatuan nasional. (S008/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010