Jakarta (ANTARA) - Ada istilah bahwa rambut adalah mahkota perempuan, namun rambut juga penunjang penampilan bagi kaum pria. Oleh sebab itu rambut rontok selalu menjadi momok bagi siapapun, apapun jenis kelaminnya.

Namun rambut rontok sesungguhnya adalah hal yang normal. Kehilangan sekitar 100 helai rambut per hari adalah batas normal. Namun apakah Anda menghitung jumlah helai yang rontok dari kepala?

Lantas bagaimana cara mudah untuk mengetahui apakah kerontokan yang dialami? Ada beberapa tanda kerontokan rambut yang menjadi indikasi bahwa kerontokan yang Anda alami itu masih tergolong normal, atau memang sudah waktunya untuk Anda menemui ahli trikologi atau dokter kulit untuk penanganan yang tepat.

Dilansir dari beberapa sumber, berikut ini adalah cara untuk mengetahui apakah kerontokan rambut yang dialami tergolong normal, tanda-tanda spesifik apa yang harus dicari dan kapan harus berkonsultasi dengan tenaga profesional.

Baca juga: Ketombe sebabkan rambut rontok?

Baca juga: Khasiat tea tree oil untuk rambut hingga Geely produksi satelit


Rambut rontok pada wanita

Rambut rontok pada wanita adalah hal umum yang sering terjadi, terutama pada wanita usai melahirkan. Fakta lainnya, sekitar 40 hingga 50 persen wanita akan mengalami kerontokan rambut dala satu fase di kehidupan mereka.

"Karena ada begitu banyak penyebab rambut rontok yang berbeda, perubahan hormonal, diet, pengobatan, penyakit, stres, genetika, dan banyak lagi, hal ini sangat umum terjadi pada wanita," kata Gretchen Friese, ahli trikologi bersertifikat untuk BosleyMD seperti dikutip dari Realsimple.

Friese kemudian mengatakan bahwa ada peningkatan kerontokan rambut pada wanita sejak awal pandemi yang sebagian besar disebabkan oleh stres akibat lockdown serta burnout. Kerontokan rambut sementara ini disebut dengan telogen effluvium.

Singkatnya, lonjakan hormon stres menghentikan fase pertumbuhan (anagen) dari siklus rambut, yang mengakibatkan terlalu banyak rambut rontok. Hal yang sama terjadi pada wanita yang sedang hamil. Untungnya, telogen effluvium bersifat sementara, dan pemulihan biasanya dimulai dalam tiga hingga enam bulan.

Tanda melewati batas normal

Rata-rata, orang kehilangan sekitar 20 persen rambutnya, meskipun terkadang lebih dari 30 persen, bahkan sebelum mereka menyadari bahwa rambutnya sudah menipis.

Di bawah ini adalah beberapa tanda kerontokan rambut berlebih yang terlihat jelas, serta beberapa cara mudah yang dapat dilakukan untuk membantu mengatasi kerontokan rambut sebelum kerontokan menjadi semakin parah.

1. Kunciran rambut menjadi lebih tipis
"Jika ikatan rambut di sekitar kunciran menjadi lebih banyak daripada sebelumnya, itu bisa jadi penanda termudah bahwa rambut telah mengalami penipisan" kata Friese. Selain itu, Anda mungkin juga bisa membedakannya dengan merasakan kunciran di tangan menjadi lebih kecil dari biasanya.

2. Belahan rambut melebar
Cobalah untuk memperhatikan belahan rambut Anda, baik belah tengah ataupun pinggir. Jika terlihat ada lebih banyak kulit kepala daripada biasanya, itu bisa menjadi pertanda rambut rontok. Untuk memastikannya, Anda bisa secara rutin mengambil foto belahan rambut sehingga dapat membandingkannya dari waktu ke waktu. Setel alarm di ponsel sebagai pengingat.

3. Garis rambut semakin surut
Wanita cenderung mengalami garis rambut surut dibandingkan dengan pria, karena pada umumnya wanita mengalami penipisan rambut secara keseluruhan. Namun, garis rambut yang surut pada kaum wanita bukan tidak mungkin, dan itu juga dapat terjadi karena sesuatu yang disebut "traction alopecia". Ini adalah jenis rambut rontok yang disebabkan oleh kuncir kuda yang ketat, sanggul, kepang, atau bahkan ekstensi rambut yang terlalu berat.

4. Volume rambut mengempis
Jika melihat volume rambut menjadi lebih sedikit dari biasanya (bukan karena Anda tidak mengenakan hair spray) ini bisa menjadi tanda rambut telah mengalami kerontokan yang berlebihan. Hanya Anda yang tahu ketebalan dan volume rambut biasanya, jadi carilah perubahan kecil yang terlihat.

5. Jumlah rambut rontok di sisir meningkat
Sama seperti makhuk hidup lainnya, rambutpun memiliki siklus melalui dua fase, yaitu fase pertumbuhan (anagen) dan istirahat (telogen).

"Mayoritas folikel rambut kita biasanya berada dalam fase anagen. Namun, jika ada ketidakseimbangan, misalnya stres, bisa terjadi pergeseran ke fase telogen,” jelas Sunitha Posina, MD, internis bersertifikat di New York City.

Jika terdapat lebih banyak rambut rontok di lantai, sisir, hingga di saluran pembuangan kamar mandi, bisa jadi kerontokan yang dialami sudah cukup parah dan akan menjadi masalah bila terus berlanjut.

Jika gejala-gejala tersebut terus berlanjut, bisa jadi rambut sudah dalam tahap yang mengkhawatirkan. Tindakan yang perlu dilakukan adalah berkonsultasi dengan ahli trikologi, dokter kulit atau dokter spesialis rambut rontok.

"Saya menganjurkan untuk selalu berkonsultasi dengan profesional medis terlebih dahulu, supaya bila ada masalah dalam tubuh Anda dapat segera diatasi terlebih dahulu, seperti penyakit atau kekurangan vitamin. Ini penting dilakukan sebelum mencoba produk yang dijual bebas," kata Friese.

Dengan mengetahui akar masalah dari penyebab rambut rontok, maka pemulihan juga dapat segera dilakukan. Dalam kasus di mana rambut rontok yang disebabkan oleh penyakit atau kekurangan vitamin, mengatasi masalah kesehatan menjadi kunci utama untuk mengembalikan kondisi sehat rambut.

Sementara dalam kasus kerontokan rambut terkait genetik, perlu segera ada tindakan untuk menstimulasi kembali folikel rambut guna mencegah kerontokan permanen. Bahkan dalam kasus rambut rontok sementara, seperti telogen effluvium, dokter dapat membantu membuat pendekatan khusus untuk membantu mengembalikan kondisi rambut menjadi sehat.

Baca juga: COVID-19 bisa sebabkan pasien alami rambut rontok

Baca juga: Ciri rambut rontok yang tak wajar

Baca juga: Alasan terbesar Isyana Sarasvati potong rambut

 

Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021