Moskow (ANTARA News) - Pemimpin gerilyawan Chechnya Doku Umarov telah mengundurkan diri dan menunjuk Aslambek Vadalov sebagai penggantinya untuk memerangi pemerintah pusat di Moskow, di wilayah Chechnya, Kaukasus Utara, menurut laman Internet gerilyawan, Ahad.

Amerika Serikat telah mendaftar Umarov -- gerilyawan yang paling dicari Rusia -- sebagai teroris, tindakan yang mungkin telah menyenangkan Kremlin dan membantu "menentukan kembali" hubungan dengan Gedung Putih setelah hubungan yang dingin dengan pemerintah Washington sebelumnya, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Umarov telah menyatakan bertanggung jawab atas serangan-serangan dalam beberapa bulan belakangan ini, termasuk pemboman pada 29 Maret di metro Moskow, yang menewaskan sedikitnya 40 orang dan melukai 100 orang lebih.

"Emir Keemiran Kaukasus Dokku Abu Usman (Doku Umarov) secara remsi telah mengumumkan pengaunduran dirinya dari jabatan Emir Keemiran Kaukasus karena alasan kesehatan, dan telah menunjuk penggantinya, Emir Aslambek (Aslambek Vadalov) ke jabatan ini," kelompok gerilyawan itu mengumumkan di laman Internet tidak resmi tersebut.

"Dokku Abu Usman menyatakan bahwa jihad sebaiknya dipimpin oleh komandan yang lebih muda dan lebih energetik serta menekankan bahwa setelah pengunduran dirinya ... ia bermaksud untuk terus melakukan jihad dan akan berbuat semampunya untuk membantu pemimpin baru itu."

Para pejabat di Moskow dan ibukota Chechnya, Grozny, tidak dapat dihubungi dengan segera untuk dimintai komentar.

Rusia sedang memerangi perlawanan Islam baru di wilayahnya di selatan yang sebagian besar penduduknya Muslim, tempat korupsi endemis dan kemiskinan papa telah membantu menggerakkan banyak pemuda ke tangan gerilyawan Islam.

Sementara gerilyawan melakukan serangan hampir setiap hari terhadap warga sipil dan polisi setempat, serangan terhadap pabrik hidroelektrik di republik Kabardino-Balkaria di Kaukasus Utara bulan lalu dapat menandai perubahan dalam taktik mereka -- membuat berhasil janji mereka yang dibuat lama lalu untuk menyerang sasaran ekonomi Rusia.

"Ini (pengunduran diri) tidak berarti saya melepaskan jihad," kata Umarov, yang berjanggut dan memakai kopiah nasional, mengatakan dalam pidato radio yang disiarkan di laman Internat yang sama. "Saya akan melakukan apapun semampu saya dengan kata-kata dan perbuatan," ia menambahkan, tampak dalam video itu duduk santai di sebuah hutan di samping penggantinya dan komandan gerilyawan lainnya.

Pengganti Umarov adalah warga asli Chechnya yang telah berperang melawan tentara federal yang dikirim oleh Moskow sejak 1994.

Menurut laman Internet itu, pada 2007 ia adalah salah satu pemimpin gerilyawan Chechnya pertama yang mendukung Umarov dan berjanji setia padanya.
(ANT/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010