Bandung (ANTARA News) - Delegasi tiga negara yakni Pakistan, Senegal dan Iran yang akan mengikuti Konferensi Internasional Islamic Development Bank (IDB) tentang pengembangan vaksin di negara-negara Islam, menjadi peserta pertama yang tiba di Kota Bandung, Rabu.

"Delegasi Iran, Pakistan dan Senegal merupakan peserta pertama yang tiba di Bandung," kata Sekretaris Perusahaan PT Bio Farma, Rahman Rustan di Bandung, Rabu.

Menurut Rahman, perwakilan dari ketiga negara itu menyatakan kesiapannya untuk memberikan paparan pada pertemuan yang bertema "Self Reliance in Vaccine Production (SRVP) Programe" itu.

"Perwakilan dari Senegal telah memberikan makalahnya, intinya mereka siap melakukan sharing pendapat pengembangan produksi vaksin termasuk usaha mereka mendapatkan teknologinya," kata Rahman.

Sementara itu peserta lainnya dijadwalkan tiba pada Kamis (5/8).

Konferensi internasional pengembangan industri vaksin di negara berkembang itu akan berlangsung di Grand Hyatt Hotel Kota Bandung, 6-9 Agustus 2010, dengan tujuan mendorong semangat kemandirian industri vaksin bagi negara-negara Islam.

Kegiatan itu rencananya dihadiri oleh Pimpinan SRVP Dr Noor El-Hoda Ismel, Dead of IDB Delegation M Mohammed Ali Toure serta Dr Arun Thapa dari Direktur Departement of Family & Research WHO-SEARO.

Kemudian pembicara antar alain Prof Dr Zuhal, Kepala Komite Inovasi Nasional, Prof Christopher Paris dari Austalian National University, David Jackson dari Universitas of Melbourne dan Jean Petre dari Scientifiv & Technical Director NioNet Asia Co.Ltd.

Sementara bagi Bio Farma, moment konferensi itu cukup strategis untuk menunjukkan Indonesia sebagai contoh pembangunan industri vaksin mandiri mengingat Indonesia sudah terdapat industri vaksin berstandar internasional dan BPOM yang diakui oleh WHO.

Selain itu, produsen vaksin nasional itu juga akan mempresentasikan model pengembangan vaksin yang mengoptimalkan sinergitas kalangan akademik, bisnis dan pemerintah.

"Bio Farma selain menjadi penghasil vaksin, juga bisa menjadi rujukan pengembangan vaksin dan tempat pelatihan keahlian produksi vaksin," kata Rahman Rustan menambahkan.

Pewarta: Bambang
Editor: Imansyah
Copyright © ANTARA 2010