Jakarta (ANTARA News) - Banyak orang menyebutkan bahwa berita dan kopi itu erat hubungannya, bagai sendok dan garpu. Sebuah laman hiperlokal di Freehold, New Jersey, mewujudkan konsep itu dengan menyatukan newsroom dan kafe.

Laman tersebut, Freehold InJersey, adalah salah satu dari 14 blog berita komunitas kepunyaan Gannet yang ada di seluruh negara bagian itu.

Namun yang satu ini dan dioperasikan oleh Asbury Park Press, adalah satu-satunya laman yang mengintegrasikan newsroom dengan sebuah kafe lokal di mana para jurnalis warga dapat berinteraksi dengan sesama anggota komunitasnya.

"Harapan terbesar saya adalah bahwa orang datang dan berbincang hanya dengan kami. Laman ini benar-benar ingin memfasilitasi diskusi dalam komunitas tersebut. Kami ingin menyingkirkan hambatan yang ada pada jurnalisme cetak," kata editor Colleen Curry.

Curry adalah satu-satunya staf laman itu yang dibayar, dan sekitar 15 relawan kontributor blog komunitas mulai bekerja di Sebu Forno, satu kafe di kota itu, pada 28 Juni.

Dari tempat kerja mereka yang mungil di depan cafe tersebut, para kontributor yang kebanyakan warga Freehold yang terdaftar di situs itu, mewawancarai sumber lewat telepon, mengoleksi ide-ide cerita dan memublikasikan delapan sampai 10 artikel sehari.

Platfor laman itu memungkinkan para penulisnya bebas memublikasikan item-item ke blog, tetapi Curry berwenang menolak artikel-artikel yang tidak layak atau menuntut para penulisnya mengubah hasil karyanya.

Fokusnya sendiri adalah berita di seputaran kota Freehold, yang kadang tidak diliput oleh media cetak setempat.

"Komunitas ini dilayani oleh sebuah koran regional yang meliput isu-isu besar," kata Curry yang juga staf penulis pada Asbury Park Press.

"Apa yang berusaha kami kerjakan adalah meliput apapun di kota ini. Itu membuat warga terhubung satu sama lain secara lebih konsisten," sambungnya.

John Canno, manajer Zebu Forno, mengungkapkan bahwa newsroom akan mengubah kafe menjadi tempat kongkow semua warga Freehold.

"Konsep umum dari bisnis ini adalah menjadi pusat pertemuan di mana Anda bisa menghirup kopi sembari bersua dengan sahabat-sahabat Anda," kata Canno.

Curry mendekati Zebu Forno dalam rangka kemitraan mengingat cafe ini seperti jantung sebuah tempat di mana orang berkumpul.

"Ini adalah elemen penting dari jurnalisme komunitas," kata Wilson Lowrey, profesor jurnalisme pada Universitas Alabama, kampus di mana mahasiswa bisa memperoleh gelar master bidang jurnalisme komunitas.

"Jurnalisme mestinya terbuka untuk komunitas. Jurnalisme adalah sebuah proses di mana para jurnalis mendengarkan dengan saksama dan penuh perhatian komunitas mereka," papar Lowrey.

Memberi masyarakat peluang untuk melihat bagaimana sebuah newsroom beroperasi bisa merupakan proses pembelajaran, tambah Lowrey.

Transparansi ini tidak hanya dapat membuat warga lebih mengakrabi media, namun juga mempedalam kemampuan jurnalistiknya dan membantu jurnalis menyaksikan apa yang menjadi perhatian komunitasnya, katanya.

Koresponden komunitas Jackie Tempera, seorang pelajar SMA, bekerja selama 12 jam seminggu bagi newsroom Zebu Forno dengan mewawancarai warga lewat telepon dan menulis artikel bertema berbagai perhelatan lokal dan pemerintahan daerah.

Tempera mengatakan, memiliki newsroom di tengah kota, membuat lamannya benar-benar interaktif, dan itu mendorong orang mudah melemparkan gagasannya sekaligus menyuarakan keprihatinannya kepada para reporter laman lokal.

Karya Tempera, seperti yang dihasilkan para koresponden komunitas lainnya, bisa diterbitkan di Asbury Park Press jika memenuhi standard reportase dan penulisan di koran, kata Ted Mann, Direktur Pengembangan Digital Gannet New Jersey.

Untuk mencapai sasaran itu, laman-laman buatan InJersey bermitra dengan Citizen's Campaign --satu yayasan nirlaba yang mendorong pemberdayaan sipil-- untuk menyelenggarakan workshop yang melatih masyarakat mengenai dasar-dasar jurnalisme komunitas.

"Koran-koran merasa terus kekurangan sumber berita, sebaliknya kami tetap memberitakan apapun mengenai kota kami, sekaligus memperhatikan kebajikan masyarakat yang menguatkan liputan-liputan kami," kata Mann.

Dikerjakan para kontributor Freehold InJersey dan dilengkapi hasil liputan Asburry Park Press, dialog antar reporter dan masyarakat menjadi lebih kerap terjadi, dengan memberi warga ruang untuk menilai apa yang dimaksud berita, kata Curry.

"Tujuan kami adalah para jurnalis warga mengisi mayoritas konten dan memastikan konten-konten itu bagus. Kami tidak lagi menjadi penjaga gawang berita," katanya lagi.

Lowrey mengakui, sebuah blog berita komunitas bisa menarik banyak posting berita, namun dia khawatir upaya-upaya cangkokan malah membuat masyarakat kehilangan minat.

Kebanyakan orang tidak terlalu mau melaporkan berita lempang, sebaliknya mereka lebih menyukai melaporkan ide dan pandangan-pandangan mereka.

Mann menentang asumsi ini dengan mengatakan lalu lintas kunjungan laman-laman buatan InJersey yang kebanyakan bermodel newsroom cafe itu setara dengan jejering hiperlokal yang telah ada, seperti Patch.com.

Sumber: American Journalism Review, disadur oleh jafar sidik

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010