Jakarta (ANTARA News) - Ketua Fraksi Partai Hanura Abdillah Fauzi Achmad, Kamis, meminta wacana dana rumah aspirasi dihentikan karena hanya membebani negara.

"Hal ini tidak layak dibicarakan secara terbuka, amat memilukan, akan menjadi bahan tertawaan masyarakat," kata Fauzi di Jakarta, Kamis.

Fauzi mengatakan, rumah aspirasi itu bukan urusan negara. "Keberadaan rumah aspirasi merupakan persoalan masing-masing anggota DPR, bukan urusan negara apalagi harus menggunakan uang negara," kata Fauzi.

Menurutnya, rumah aspirasi adalah kebutuhan spesifik anggota DPR dan ikatan primordial dengan masyarakat daerahnya, padahal banyak agenda besar negeri ini yang harus lebih diutamakan.

Ia menambahkan, masih banyak proyek prorakyat yang harus segera dibahas dan memerlukan biaya negara cukup besar.

"Itu yang lebih diutamakan. Rumah aspirasi tidak layak dan tidak pantas dibiayai oleh negara. Bila terus disuarakan, akan menjadi publikasi destruktif, laiknya `menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri` karena ide dasarnya bukan dari aspirasi rakyat tapi improvisasi elite politik yang tidak aspiratif," katanya.

Kalau memang mau membangun rumah aspirasi, maka anggota DPR sudah harus mempersiapkan sejak menjadi calon legislatif dulu.

"Seharusnya sudah berpraktik mengembangkan rumah aspirasi sejak masa kampanye dulu, bukan setelah menjadi anggota DPR," katanya. (*)

ANT/A041/AR09

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010