Pagaralam, Sumsel (ANTARA News) - Korban minuman keras oplosan kembali terjadi, yaitu Jon Kenedi (25), warga Tebadbaru, Kecamatan Tebad Giri Indah, Kecamatan Pagaralam Selatan, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan yang meninggal dunia usai menenggak minuman keras campuran itu, Minggu (8/8).

"Korban sempat mendapatkan pertolongan di Rumah Sakit Daerah Besemah Pagaralam, tapi kondisinya sudah keracunan minuman keras sangat parah, sehingga tak tertolong lagi," kata Basri, warga setempat, tetangga korban.

Tim medis RSD Besemah tidak bisa lagi menyelamatkan korban keracunan minuman keras oplosan tersebut.

Korban sempat mengalami gejala sesak nafas dan kejang-kejang.

Menurut informasi, sebelumnya korban bersama beberapa orang lainnya membeli minuman keras jenis mansion yang dicampur minuman berenergi.

Setelah beberapa jam kemudian, timbul gejala kejang-kejang dan wajah pucat.

Beberapa korban mengalami keracunan, termasuk korban yang akhirnya meninggal dunia itu.

Kapolres Kota Pagarlam, AKBP Abdul Soleh, didampingi Kapolsek Pagaralam Selatan, Iptu Rofi, dan Kanit Reskrim, Brigadir Polisi Wahyu, membenarkan dalam beberapa minggu ini beberapa korban minuman keras dioplos terjadi di daerahnya.

Namun warga dan keluarga korban cenderung aksi tutup mulut, dan tidak bersedia memberikan keterangan diduga karena malu.

"Memang keluarga tidak mau memberitahukan jika ada anggota keluarganya mengalami keracunan sampai meninggal dunia akibat minuman keras oplosan. Kejadian itu dianggap aib keluarga," kata dia.

Kapolres juga mengakui sulit melacak penjualan minuman keras yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi untuk menghindari penciuman petugas.

Sejumlah korban terindikasi keracunan minuman keras oplosan di Pagaralam, yaitu Sumatri, Pengky, warga Dusun Talangkelapa, Kelurahan Tumbakulas, Kecamatan Pagaralam Selatan, dan Supri, warga Dusun Talangpauk, Kelurahan Sokorejo, Kecamatan Pagaralam Utara, Oktavianus, warga Tebad Baru Ilir, Keluruhan Tebad Giri Indah, Kecamatan Pagaralam Selatan yang meninggal satu bulan lalu.

"Selama ini sering ditemukan ada warga yang diamankan karena mabuk setelah minum minuman keras dioplos, tapi tidak mengakibatkan keracuan," ujar Kapolres lagi.

Pihaknya akan melakukan penyelidikan agar korban warga yang mengkonsumsi minuman keras oplosan tidak bertambah, dan juga tidak sampai dialami warga yang masih remaja. (ANT127/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010