Jakarta (ANTARA) - Sebuah kapal luar angkasa tak berawak berhasil dikirim oleh Pemerintah Republik Rakyat China ke Mars untuk pertama kalinya.

Melansir Reuters, Sabtu, hal itu merupakan sejarah karena China menjadi negara kedua yang berhasil mendaratkan pesawatnya di Planet Merah itu.

“Kalian merupakan pemberani yang menerima tantangan itu, mengejar dan menjadikan negara kalian menjadi kebanggaan untuk eksplorasi luar angkasa. Pencapaian terhebat kalian ini akan selamanya menjadi memori bagi warga negara kita (China),” kata Presiden China Xi Jinping yang memberikan ucapan selamat pada setiap orang yang terlibat dalam misi itu.

Pesawat mulai meninggalkan orbitnya yang diparkir sekitar pukul 17.00 GMT pada Jumat (14/5) atau setara dengan pukul 00.00 WIB.

Modul pendaratan dipisahkan dari pengorbit tiga jam kemudian dan memasuki atmosfer Mars, kata salah seorang pejabat dari China Space News.

Proses pendaratan itu disebut sebagai "sembilan menit teror" saat modul melambat dan kemudian perlahan turun.

Waktu pendaratan resmi adalah 11.18 PM GMT atau pukul 19.18 WIB mengutip Administrasi Luar Angkasa Nasional China.

Setidaknya penjelajahan luar angkasa itu membutuhkan lebih dari 17 menit untuk membuka panel surya dan antena dan mengirim sinyal ke pengontrol darat lebih dari 320 juta kilometer jauhnya.

Penjelajah itu bernama Zhurong, dan bertugas untuk mensurvei lokasi pendaratan sebelum berangkat dari peronnya untuk melakukan inspeksi.

Zhurong dinamai dari mitologi Dewa api China, memiliki enam instrumen ilmiah termasuk kamera topografi resolusi tinggi.

Alat itu akan mempelajari permukaan tanah dan atmosfer planet. Zhurong juga akan mencari tanda-tanda kehidupan kuno, termasuk air dan es di bawah permukaan, menggunakan radar penembus tanah.

Tianwen-1 merupakan nama yang diambil dari sebuah puisi China yang ditulis dua abad lalu, ini merupakan adalah misi independen pertama China ke Mars.

Sebuah wahana sempat diluncurkan bersama dengan Rusia pada tahun 2011 namun gagal meninggalkan orbit Bumi.

Pesawat luar angkasa seberat lima ton itu diluncurkan dari pulau Hainan di Cina selatan pada Juli tahun lalu, diluncurkan oleh roket Long March 5 yang kuat.

Setelah lebih dari enam bulan transit, Tianwen-1 mencapai Planet Merah pada Februari di mana ia berada di orbitnya sejak saat itu.

Jika Zhurong berhasil dikerahkan, China akan menjadi negara pertama yang mengorbit, mendarat, dan melepaskan penjelajah dalam misi perdananya ke Mars.

Tianwen-1 adalah salah satu dari tiga misi yang mencapai Mars pada Februari, dengan penjelajah AS, Perseverance. Mereka berhasil mendarat pada 18 Februari dalam depresi besar yang disebut Kawah Jezero, lebih dari 2.000 km dari Utopia Planitia.

Sementara pesawat ruang angkasa lainnya “Hope” menjadi yang tiba ketiga di Mars pada Februari tahun ini meski tidak dirancang untuk melakukan pendaratan.

Pesawat itu diluncurkan oleh Uni Emirat Arab, saat ini mengorbit di atas Mars mengumpulkan data tentang cuaca dan atmosfernya.

Pendaratan pertama yang berhasil dilakukan oleh NASA Viking 1 pada Juli 1976 dan kemudian oleh Viking 2 pada September tahun itu.

Sebuah penyelidikan Mars juga diluncurkan oleh eks Uni Soviet dan mendarat pada Desember 1971, tetapi komunikasi terputus beberapa detik setelah pendaratan.

China sedang mengejar program luar angkasanya, mereka menguji pesawat ruang angkasa yang dapat digunakan kembali dan juga berencana untuk membangun stasiun penelitian bulan berawak.

Dalam sebuah komentar yang diterbitkan pada hari Sabtu, Xinhua mengatakan China "tidak ingin bersaing untuk kepemimpinan di luar angkasa" tetapi berkomitmen untuk "mengungkap rahasia alam semesta dan berkontribusi pada penggunaan ruang damai umat manusia."


Baca juga: NASA berhasil produksi oksigen di Mars berkat MOXIE

Baca juga: UEA muliakan sains demi masa depan sampai jauh ke Mars

Baca juga: Tesla Roadster semakin dekat dengan Mars


Penerjemah: Livia Kristianti
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021