Trenggalek (ANTARA News) - Kelangkaan premium di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, belakangan ini disebabkan pengurangan pasokan dari depo Pertamina di Boyolali, Jawa Tengah, kata Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Pacitan Heri Purwanto.

"Kami baru saja mendapat konfirmasi dari pihak Pertamina bahwa stok premium saat ini memang sengaja dikurangi," kata Heri Purwanto, Rabu.

Dikatakannya, selama ini pasokan BBM khususnya jenis premium di setiap SPBU rata-rata adalah 18.000 ton/hari.

Namun dengan kebijakan baru tersebut, kini satu SPBU hanya mendapat jatah premium sekitar 9.000-10.000 ton/hari.

Pasokan acapkali datang terlambat, tidak saban hari melainkan bisa mencapai dua hingga tiga hari sekali.

"Pengurangan itu katanya sengaja diberlakukan karena rencananya BBM jenis premium akan digantikan yang jenis pertamax," katanya.

Kebijakan tersebut diakui Heri berdampak pada masyarakat pengguna premium di Pacitan.

Selain mengancam roda perekonomian daerah mengingat banyaknya kebutuhan premium bagi angkutan umum dan kendaraan bermotor di Pacitan, kebijakan pembatasan pasokan oleh Pertamina juga diduga memicu kenaikan sejumlah bahan kebutuhan bahan pokok.

Pengurangan jatah premium tersebut tidak terjadi di semua SPBU. Contohnya, kata Heri, dari empat SPBU yang ada, hanya dua SPBU yang sering mengalami kekurangan yakni di Kelurahan Ploso dan Nanggungan, sedangkan dua lainnya, yakni di Kecamatan Arjosari dan Mentoro, stoknya mencukupi.

Meski demikian, pihaknya akan melayangkan surat ke Pertamina agar jatah premium bisa dikembalikan ke tingkat semula.

"Di dua SPBU lainnya, jam 14.00 WIB habis, jam 18.00 WIB sudah terisi kembali," katanya.  (ANT130/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010