Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Jumat pagi cenderung stabil, setelah tiga hari berturut-turut mengalami kenaikan hingga mendekati level Rp8.950 per dolar.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar turun tipis lima poin menjadi Rp8.958-Rp8.968 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp8.953-Rp8.963.

Analis Valas PT Bank Himpunan Saudara Tbk, Rully Nova di Jakarta, mengatakan, pelaku pasar berusaha melakukan aksi lepas untuk mencari untung, setelah mata uang Indonesia mengalami kenaikan.

Namun aksi lepas relatif kecil, karena pelaku pasar melihat potensi rupiah untuk menguat masih cukup besar. Selain itu minat investasi asing di pasar domestik diperkirakan akan semakin besar yang akan mendorong rupiah kembali menguat.

"Kami saat ini masih melihat potensi pasar saham yang cenderung menguat yang mendorong rupiah juga bergerak naik," ucapnya.

Rupiah mengalami koreksi pada sesi ini dinilai wajar selain itu juga untuk menahan laju kenaikan rupiah yang makin menjauhi level Rp9.000 per dolar.

Apalagi pelaku asing, menurut dia, menilai pasar Indonesia masih memberikan keuntungan yang lebih baik, karena mereka berusaha bermain lebih aktif lagi, katanya.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,8 persen hanya didukung oleh sektor konsumen, apabila pendapatan dari ekspor dan pergerakan sektor riil maka ekonomi nasional akan tumbuh lebih cepat.

Karena itu pelaku asing berkeinginan tetap bermain di pasar Indonesia, karena potensi pasar masih cukup besar, ucapnya.

Menurut dia, rupiah pada Jumat siang diperkirakan tetap berada dalam kisaran sempit. Hal ini disebabkan keberadaan Bank Indonesia (BI) di pasar dalam upaya menjaga pergerakan rupiah, ujarnya. (CS/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010