Bantul (ANTARA News) - Korban luka akibat gempa tektonik berkekuatan 5,0 skala richter yang mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya, pada Sabtu sekitar pukul 18.41 WIB mencapai sembilan orang.

Menurut petugas Korp Sukarela (KSR) Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Bantul, DIY Giyarto di Bantul, Minggu mengatakan, data korban gempa yang berhasil dikumpulkan berdasarkan relawan yang terjun kelapangan mencapai sembilan orang.

"Seluruh korban saat itu telah dibawa ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Panembahan senopati, saat ini tiga orang masih menjalani rawat inap dan enam orang lainnya menjalani rawat jalan," katanya.

Ia mengatakan, korban rawat inap di rumah sakit diantaranya, Sutilah dan Suheti warga Bawuran, Pleret. Kedua terluka pada pergelangan tangan, sedangkan seorang lagi Basyir warga Wukirsari, Imogiri terlukan pada kaki.

"Berdasarkan pengakuan korban, mereka terluka saat hendak menyelematkan diri, namun korban terkena reruntuhan genteng yang jatuh saat gempa terjadi," katanya.

Sedangkan ke enam korban lainya, kata Giyarto mereka adalah Pratiwi dari Panti Asuhan Amanah Imogiri, Warjiyem dan Muhammad Nurhadi warga Segoroyoso Pleret, dan Alfianan warga Wonokromo Pleret, Dasiah warga Pucung Imogiri dan Anang Supandi warga Trimulyo Jetis.

"Korban hanya mengalami lecet-lecet dan shok saat peristiwa gempa, namun setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit mereka langsung diperbolehkan pulang," katanya.

Sementara itu, kata dia berdasarkan data kerusakan rumah yang dikumpulkan PMI Bantul, mencapai puluhan rumah yang sebagian besar berada di Wukirsari Imogiri dan Segoroyoso Pleret.

"Kami hanya mengambil sampel pada beberapa rumah di Pleret dan Imogiri, rumah rata-rata mengalami retak dan genteng berjatuhan, namun saat ini masih bisa digunakan untuk tempat tinggal karena tidak ada yang roboh," katanya.

Menurut dia, hanya terdapat dua rumah yang mengalami kerusakan tergolong cukup berat, yaitu di Dusun Giriloyo, Desa Wukirsari, Imogori. Rumah tersebut milik Mahfud dan Asyhadi.
(ANT/A038)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010