Jakarta (ANTARA News) - Ruang adalah batasan final untuk evolusi, penelitian menunjukkan.

Penelitan itu menekankan bahwa Charles Darwin mungkin salah ketika berargumen bahwa kompetisi merupakan penggerak utama evolusi.

Darwin menggambarkan sebuah dunia di mana organisme berjuang untuk supremasi dan hanya yang terkuat yang bertahan.

Namun penelitian baru menunjukkan ketersediaan "ruang hidup", bukanlah kompetisi, sebagai kunci penting evolusi.

Temuan pertanyaan pepatah lama "merah alam di gigi dan cakar".

Studi yang dilakukan oleh mahasiswa PhD Sarda Sahney dan rekan-rekannya di University of Bristol diterbitkan di jurnal Biology Letters.

Tim penelitian menggunakan fosil untuk mempelajari pola evolusioner yang lebih dari 400 juta tahun lalu.

Berfokus pada hewan darat - amfibi, reptil, mamalia dan burung - para ilmuwan menunjukkan bahwa jumlah keanekaragaman hayati erat dengan ketersediaan "ruang hidup" melalui waktu.

Ruang hidup - lebih formal dikenal sebagai " konsep ekologi niche" oleh ahli biologi - mengacu pada persyaratan tertentu dari suatu organisme untuk berkembang. Hal ini termasuk faktor-faktor seperti ketersediaan makanan dan habitat yang menguntungkan.

Studi baru mengusulkan bahwa perubahan evolusioner yang besar terjadi ketika binatang pindah ke daerah ruang hidup yang kosong, yang tidak diduduki oleh hewan lainnya.

Misalnya, ketika burung berevolusi untuk terbang, membuka berbagai macam kemungkinan baru yang tidak terdapat pada hewan lain. Tiba-tiba langit adalah membatasi, memicu ledakan evolusi baru.

Kepunahan dinosaurus mamalia memberikan keberuntungan.

Konsep ini menantang gagasan bahwa persaingan ketat sumber daya di antara habitat yang sesak adalah pendorong evolusi.

Profesor Mike Benton, salah seorang penulis studi tersebut, menjelaskan bahwa "persaingan tidak memainkan peran besar dalam pola keseluruhan evolusi".

"Sebagai contoh, meskipun mamalia tinggal di samping dinosaurus selama 60 juta tahun, mereka tidak dapat bersaing dengan reptil yang dominan tetapi ketika dinosaurus punah, mamalia cepat mengisi relung kosong mereka yang pergi dan saat ini mamalia mendominasi daratan," ia mengatakan kepada BBC News.

Namun, Profesor Stephen Stearns, ahli evolusi biologi di Universitas Yale, AS, kepada BBC News "menemukan pola menarik, tapi interpretasi yang bermasalah".

Dia menjelaskan: "Untuk memberikan satu contoh, jika reptil tidak kompetitif lebih unggul dari mamalia selama Mesozoikum (era), maka mengapa mamalia hanya memperluas setelah reptil besar mulai punah pada akhir Mesozoikum?"

"Dan secara umum, apakah dorongan untuk menempati bagian baru dari ruang ekologis kalau bukan menghindari kompetisi dengan spesies di tempat yang sudah terisi?"

Penerjemah: Adam Rizallulhaq
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010