Moskow (ANTARA News/AFP) - Lima orang telah tewas dan lebih dari 100 orang lagi tertular wabah virus Nil Barat di Volgograd, Rusia tengah, tempat dua juta orang menghadapi resiko terserang penyakit yang disebabkan oleh nyamuk tersebut, kata beberapa pejabat Selasa.

"Sebanyak 116 kasus virus Nil Barat telah terdaftar di wilayah Volgograd antara 16 Juli dan 23 Agustus 2010," kata pengawas kesehatan masyarakat Rusia, Rospotrebnadzor.

Di antara kasus itu, "lima kasus telah berakhir dengan kematian", kata cabang pengawas kesehatan tersebut buat wilayah itu di dalam pernyataan yang disiarkan di jejaringnya.

Kondisi cuaca di wilayah tersebut ditambah dengan burung bermigrasi yang bersarang di delta Volga pada musim panas telah mempermudah penyebaran penyakit itu di wilayah tersebut selama satu dasawarsa terakhir, kata Rospotrebnadzor.

Namun hujan yang berkepanjangan dan udara menyengat pada musim panas tahun ini mendorong memuncaknya penyakit tersebut. Burung menularkan virus itu ke nyamuk dan pada gilirannya nyamuk menularkannya ke manusia, kata lembaga pengawasn kesehatan tersebut. Rospotrebnadzor menyatakan nyamuk dengan jumlah dua kali lipat telah terinfeksi virus itu tahun ini, dibandingkan dengan jumlahnya pada 2009.

"Peningkatan tajam jumlah nyamuk pada 2010 berkaitan dengan kenyataan bahwa Mei dan Juni hujan turun di luar kebiasaan," demikian pernyataan Rospotrebnadzor.

Rusia sekarang juga menghadapi sengatan sinar Matahari paling parah sepanjang sejarahnya; udara tersebut memanaggang negeri itu pada Juli dan pertengahan pertama Agustus.

Dari dua juta orang yang terancam tertular, 1,5 juta orang yang tinggal di kota besar utama di wilayah tersebut, Volgograd (yang dulu bernama Stalingrad) dan daerah sekitarnya berada "di zona beresiko tinggi", kata badan pengawas kesehatan itu.

Cabang badan pengawas tersebut buat Voronezh, yang juga berada di Rusia tengah, akhir pekan lalu menyatakan tiga warga di wilayah itu juga telah terserang virus tersebut.

Virus Nil Barat berasal dari Afrika, Asia, Eropa dan Australia, serta dapat mengakibatkan beragam sindrom, termasuk meningitis dan encephalitis, radang otak.(*)

(Uu.C003/r009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010