Jakarta (ANTARA News) - Direktur Utama PLN, Dahlan Iskan, mengatakan  bahwa akan mempertimbangkan untuk mengimpor batu bara sebesar sembilan juta ton dari Australia pada 2011 guna menutupi kekurangan pasokan dari dalam negeri.

"Dalam waktu dekat kami bicarakan kemungkinan untuk impor jika tidak ada jalan keluar dari dalam negeri karena listrik harus tetap menyala," kata Dahlan di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis.

Dahlan mengatakan, saat ini PLN mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan pasokan batu bara untuk pembangkit yang ditaksir memerlukan 30 juta ton. Namun karena berbagai upaya melakukan komunikasi dengan berbagai pihak termasuk pengusaha batu bara lokal sepertinya tidak membuahkan hasil maksimal, PLN akan mempertimbangkan untuk melakukan impor.

"Domestik Market Obligation (DMO) itu kan sebetulnya sudah diputuskan, tapi saya tidak mau cengeng, merengek-rengek, meminta-minta dan mendesak-desak kalau memang ini tidak bisa diatasi maka kami punya cara untuk mengatasinya," tukasnya.

Terkait rencana kenaikan TDL yang diperkirakan mencapai 15 persen tahun depan, Dahlan mengatakan, di samping pemotongan subsidi, sebetulnya masih ada jalan keluar lagi untuk menekan harga TDL antara lain penguatan nilai tukar mata uang dan penurunan harga BBM.

"Harga BBM diturunkan dan kurs rupiah yang kuat bisa menyelesaikan masalah itu. Karena itu sensitif sekali sebab kurs rupiah dan harga minyak mentah sangat berpengaruh pada PLN," ujar Dahlan.
(T.ANT-134/N002/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010