Palu (ANTARA News) - Sebanyak enam anggota Polri yang bertugas di Mapolsek Biau, Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah mengalami luka-luka saat kerusuhan di wilayah itu pada Selasa malam sekitar pukul 21.30 Wita.

"Jumlah anggota Polri yang luka-luka saat ini sebanyak enam orang," kata Kapolda Sulteng Brigjen Muhammad Amin Saleh kepada wartawan di kediamannya, Rabu dini hari.

Dari enam korban anggota Polri itu, kata Kapolda Amin Saleh, satu diantaranya terbakar dan mengalami luka parah setelah terkena lemparan bom molotov dari massa.

"Anggota Polri yang terbakar itu adalah personel Brimob," kata Kapolda Amin Saleh.

Hingga berita ini diturunkan, keenam anggota Polri yang luka-luka itu kini dirawat di RS Buol terdekat.

Kata dia, sementara korban tewas dari warga yang menyerang mapolsek kini bertambah menjadi dua orang akibat terkena tembakan.

"Identitasnya belum kita ketahui karena situasinya masih belum memungkinkan untuk didata," tutur orang pertama di Polda Sulteng itu.

Informasi yang diperoleh ANTARA di Buol menyebutkan, korban tewas terakhir yang dilarikan ke RSUD Buol pada Rabu dini hari bernama Ridwan, warga Kelurahan Leok, dengan luka tembak di kepala.

Korban diduga sudah tewas di lokasi bentrokan sebelum dievakuasi ke rumah sakit.

Korban tewas sebelumnya bernama Amran Abjalu (19), warga Kelurahan Kali, dengan luka tembak di bagian mata.

Lain lagi dengan dua korban masing-masing bernama Firman, warga Kelurahan Kali dan Irfan, warga Leok, kini dalam keadaan kritis.

Dr Mariaty, dokter piket RSUD Buol kepada wartawan di Buol mengatakan, total korban yang saat ini berada di rumah sakit pemerintah itu berjumlah 17 orang.

Situasi di Kota Biau, Ibu Kota Kabupaten Buol sampai berita ini diturunkan masih mencekam, namun tidak ada lagi bentrokan tetapi kerumunan warga di beberapa tempat masih terlihat.

Kerusuhan itu berawal saat sekitar 3.000 warga yang datang dari Kelurahan Buol, Leok, Kulango, dan Kali menyerbu Kantor Polsek Biau Selasa malam.

Mereka tidak menerima tewasnya Kasmir Timumun, seorang tukang ojek di tahanan Polsek Biau pada hari Senin (30/8).

Kasmir terlibat kecelakaan lalu lintas dengan seorang anggota kepolisian di kota itu menyebabkan ia ditahan, namun hari Senin Kasmir tewas di tahanan yang diduga akibat penganiayaan.

Buntutnya, Selasa malam sekitar pukul 21.30 Wita, warga mendatangi Markas Polsek Biau yang terletak di Kelurahan Kali dan berdekatan dengan Kantor Bupati Buol hingga akhirnya polisi berjumlah ratusan orang membuang tembakan peringatan ke udara untuk mengendalikan situasi, namun massa saat itu semakin beringas.(*)

(ANT-106/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010