Depok (ANTARA News) - Penetrasi internet di Kota Depok, Jawa Barat mencapai 80 persen, ini merupakan tertinggi yang dicapai wilayah se-Jabodetabek, kata Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Depok, Herry Pansila.

"Penetrasi internet tersebut bisa meningkat sesuai dengan pengetahuan warga tentang penggunaan internet," ujarnya di Depok, Kamis.

Dikatakannya, jika dilihat secara nasional, maka Kota Depok menempati posisi ketiga dalam penetrasi internet tersebut.

"Tempat pertama diraih oleh Malang, dan kedua Surabaya. Wilayah Jawa merupakan yang tertinggi," katanya.

Menurut dia, tingginya penetrasi internet tersebut dapat dilihat dari banyaknya pembelian voucher isi ulang dan juga maraknya pertumbuhan warung internet (warnet) di wilayah yang berbatasan dengan DKI Jakarta tersebut.

"Trafik penggunaan internet dapat dilihat dari penggunaan pulsa yang terus meningkat," katanya.

Ia mengatakan, adanya kampus Universitas Indonesia (UI) dan juga Universitas Gunadarma, turut membuat penetrasi internet di Depok menjadi tinggi.

"Kampus tersebut banyak membuka peluang bisnis warnet, ini juga mempengaruhi warga sekitar untuk mengenal internet," ujarnya.

Ia menjelaskan para pengguna internet tersebut didominasi oleh kalangan usia muda dengan usia antara (12-25 tahun) yang mencapai 60 persen. Sedangkan usia dewasa yaitu diatas 25 tahun mencapai 40 persen.

Herry juga mengatakan pihaknya akan berusaha mendatangkan mobil internet yang bisa dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk berselancar internet.

"Daerah Sukabumi, Garut, Bandung dan lainnya sudah ada fasilitas mobil internet tersebut, kita juga akan berusaha mendapatkan mobil internet tersebut," katanya.

Dengan mobil internet tersebut manyarakat dapat menggunakan internet secara cuma-cuma, dan juga akan difasilitasi dengan "WiFi" (wireless fidelity).

"Fasilitas WiFi tersebut bisa dinikmati hingga jarak 500 meter, sehingga bisa dimanfaatkan oleh warga," ujarnya.

Dikatakannya, mobil internet tersebut merupakan bantuan dari Kementrian Komunikasi dan Informasi, harganya juga cukup mahal yaitu mencapai sekitar Rp1 miliar.

Sementara itu, untuk mengantisipasi penggunaan internet secara negatif, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Depok segera sosialisasikan internet sehat.

"Program ini tak hanya akan disosialisasikan kepada pelajar, pendidik dan orang tua," ujar Wakil Ketua Komisi D, DPRD Depok, Sri Rahayu Purwitaningsih.

Menurut pihaknya, akan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Depok dan Dinas Informasi dan Komunikasi Depok. Pemilik dan pengelola warnet pun akan menjadi target sosialisasi agar lebih waspada pada konten yang dibuka pelanggannya.

Selain itu, ia mengatakan pihaknya akan meminta pemerintah untuk lebih mensosialisasikan UU Anti Pornografi lebih luas.

"Hal ini perlu untuk menunjukan kalau peraturan tentang ini ternyata ada," kata isteri Tifatul Sembiring, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), tersebut
(T.F006/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010