Kabanjahe, Sumut (ANTARA News) - Diperkirakan sekitar 10.000 pengungsi Gunung Sinabung Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara, sejak Rabu hingga Kamis (1-2 September 2010) sudah pulang ke rumah dan meninggalkan lokasi penampungan di Kota Kabanjahe.

Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Tanah Karo, Jhonson Tarigan ketika dikonfirmasi ANTARA di Kabanjahe, Kamis, membenarkan pengungsi itu ada yang pulang ke rumah atau ke Desa mereka.

Menurut Tarigan, pengungsi atau warga yang pulang itu dengan menggunakan transportasi berupa mobil, bus maupun sepeda motor milik pribadi yang mereka bawa dari rumah.

Ratusan mobil, bus dan sepeda motor tersebut dibawa pengungsi itu ke lokasi penampungan di Kabanjahe, saat terjadinya peristiwa letusan Gunung Sinabung yang berada di Wilayah Kecamatan Aman Teran, Minggu (29/8) sekitar pukul 00.08 WIB.

Ia mengatakan, kepulangan pengungsi itu, tidak seluruhnya untuk menetap tinggal di rumah, tetapi ada juga hanya untuk keperluan merawat tanaman berupa sayur-sayuran, jeruk, kopi dan lainnya yang sudah lima hari ditinggalkan dan tidak pernah disemprot dengan pupuk atau obat-obatan.

Selain itu, warga yang pulang ke rumah untuk mengambil pakaian mereka yang sudah kotor dan tidak ada lagi.

"Jadi kepulangan pengungsi itu hanya untuk sementara saja dan tidak menetap, sehubungan belum adanya pengumuman dari pemerintah mengenai keadaan Gunung Sinabung," kata Taringan.

Selanjutnya, ia menjelaskan pengungsi yang juga warga Karo itu juga masih merasa was-was dan takut mengenai perkembangan Gunung Sinabung.

Pengungsi yang pulang ke rumah itu adalah warga Desa yang berjarak diatas radius 6 Km dari kaki Gunung Sinabung dan ini tidak dianggap berbahaya.

Sedangkan,lokasi berbahaya dan warga yang perlu dievakuasi dari Gunung Sinabung itu adalah dibawah radius 6 Km.

"Jadi ada empat kecamatan yang berada dibawa radius 6 Km, yakni Kecamatan Naman Teran, Kecamatan Payung, Kecamatan Simpang Empat dan Kecamatan Tiganderket," ujarnya.

Ketika ditanya jumlah pengungsi terakhir pada Kamis (2/9) malam pukul 22.00 WIB, Tarigan mengatakan, tercatat sebanyak 20.060 jiwa, sebelumnya Rabu (1/9) tercatat sekitar 25.461 jiwa lebih.

"Jadi pengungsi Sinabung yang berkurang itu sekitar lebih kurang 10.000 jiwa," kata Tarigan.

20.060 pengungsi

Sementara itu data yang diperoleh dari Posko Utama Penanggulangan Bencana Gunung Sinabung di Kabanjahe, hingga Kamis, pukul 22.00 WIB, jumlah pengungsi tercatat sebanyak 20.060 orang yang ditampung di 11 lokasi Jambur (tempat pertemuan warga Karo,red) di Kabanjahe.

Ke-11 lokasi penampungan itu beberapa di antaranya Jambur Lige (2.500 jiwa), Jambur Adil Makmur (2.655 jiwa), Jambur Tuah Lopati (1.434 jiwa), Jambur Sempakata (1.267 jiwa), Jambur Jambur Dalihan Natolu (1.293 jiwa), Gedung KNPI/Serba Guna (560 jiwa) dan tempat lainnya.

Sebelumnya, Gunung Sinabung di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara itu meletus Minggu (29/9) sekitar pukul 00.08 WIB dan mengeluarkan asap tebal, percikan api, debu vulkanik, serta partikel belerang yang cukup panas.

Gunung Sinabung memiliki ketinggian 2.640 meter di atas permukaan laut. Koordinat puncak Gunung Sinabung adalah 3 derajat 10 menit LU, 98 derajat 23 menit BT.

Gunung Sinabung ini merupakan gunung tertinggi di Sumatera Utara dan berjarak lebih kurang 110 Km arah Barat Kota Medan. (*)
(ANT/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010