Denpasar (ANTARA News) - Dua orang nasabah Bank BNI, Heri dan Alim, nekad menerobos masuk ke Markas Polda Bali setelah curiga ada yang membuntuti mobilnya usai ia mengambil sejumlah uang di bank.

Warga yang tinggal di kawasan Jalan Bedahulu, Denpasar itu, mengaku terpaksa melarikan mobilnya dan menerobos masuk ke Mapolda Bali meski dalam keadaan ban pecah karena takut dirampok.

"Saya curiga ada sepeda motor terus mengikuti dari belakang, dan karena takut akhirnya saya terpaksa masuk ke sini untuk mencari perlindungan," kata Alim di Mapolda Bali, Jumat

Menurut mereka, sebelumnya dirinya mengambil uang Rp100 juta di Bank BNI Jalan Gajah Mada, Denpasar, sekitar pukul 13;30 Wita. Kemudian, mereka pun bergerak untuk kembali mengambil uang di Bank Mandiri di Jalan Veteran Denpasar sebesar Rp185 juta.

Sekitar pukul 15:15 Wita, mobil yang mereka kendarai melaju menuju pertigaan di kawasan Jalan Patimura, Denpasar. Namun, setibanya di pertigaan tersebut, mendadak jalanan macet. Alim yang mengemudikan mobil merasakan bannya gembos perlahan-lahan.

"Saya mendengar bunyi berdesis, tapi saya kira bunyi lain. Setelah melihat disamping kiri kanan banyak pengendara sepeda motor yang memakai helm serobong mendekat ke mobil. Mungkin mereka yang berniat merampok saya," ucap Alim.

Dikatakan, dalam hitungan detik, mereka merasakan mobilnya oleng sebelah. Namun karena firasatnya sudah curiga dari awal ada yang membuntuti, korban menggeber mobilnya hingga sampai ke Polda Bali.

"Dari awal firasat saya sudah tidak enak, meski dalam keadaan ban bocor, kami langsung saja tancap gas dan masuk ke Polda Bali. Saya takut, soalnya banyak bawa uang ." jelasnya sembari mengatakan kalau uangnya itu untuk dibelikan sapi di Pasar Beringkit.

Setelah diselidiki, ternyata para pelaku sudah menancapkan paku khusus, dibelakang ban mobil mereka sebelah kiri. Sementara, Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Gde Sugianyar mengatakan, langkah yang diambil Heri dan Alim sudah tepat, untuk menghindari bahaya.

"Kami berharap bagi masyarakat yang membawa uang banyak, agar menggunakan pengawalan polisi. Dan kalaupun ada bahaya yang mengancam, sebaiknya melapor ke polisi terdekat," harapnya.

(ANT/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010