Kuala Lumpur (ANTARA News) - Kedutaan Besar RI mengundang masyarakat Malaysia berbuka bersama, demi meredakan ketegangan hubungan kedua negara dan menjalin kembali hubungan baik yang selama ini terbangun sejak ratusan tahun lalu.

"Semoga dengan buka puasa bersama masyarakat Malaysia dapat meredakan dan kembali menjalin hubungan baik antara rakyat Indonesia-Malaysia yang sudah terbangun sejak ratusan tahun lalu," kata Dubes RI untuk Malaysia, Da`i Bachtiar di Kuala Lumpur, Jumat malam.

KBRI mengundang beberapa kelompok masyarakat Malaysia di antaranya organisasi warga alumni Indonesia (PAPTI), ISWAMI (Ikatan Solidaritas Wartawan Malaysia-Indonesia), perwakilan UITM (Universitas Teknologi Mara Malaysia) yang beberapa hari lalu melakukan demonstrasi di KBRI dan semua media massa Malaysia.

Selain itu, KBRI juga mengajak buka bersama Permai (Persatuan Masyarakat Indonesia) di Malaysia, Ilram (organisasi dosen Indonesia di Malaysia), PPI (Persatuan Pelajar Indonesia) di Malaysia.

Dalam acara itu, tampak masyarakat Malaysia - Indonesia berbicara mengenai isu yang panas belakangan ini, disertai gelak tawa. Walau di media massa seperti sudah mau berperang, namun saat bertemu seperti tidak terjadi apapun.

Para wartawan Malaysia - Indonesia duduk satu meja berbicara mengenai isu hubungan kedua negara yang memanas, tapi disertai gelak tawa. Begitu juga dengan para mahasiswa Indonesia-Malaysia yang duduk satu meja dan berdialog tanpa terlihat panas.

Dubes Da`i Bachtiar dalam sambutannya mengulangi lagi pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang prihatin dengan insiden di perairan Bintan, tanggal 13 Agustus 2010 yang memicu ketegangan kedua negara. "Presiden SBY minta agar masalah perundingan perbatasan diselesaikan kedua negara secepatnya dengan jalur diplomasi," kata Da`i.

"Hubungan persaudaraan Indonesia-Malaysia sudah terjalin sejak ratusan tahun lalu. Kita sebagai generasi saat ini wajib mempertahankan dan meneruskan hubungan persaudaraan tersebut. Hubungan bisnis kedua negara ini, juga semakin meningkat dan memberikan kemakmuran bersama bagi kedua rakyat yang harus dipertahankan dan ditingkatkan lagi," katanya.



Demo

KBRI Kuala Lumpur didemo lagi oleh sekitar 30 Pemuda UMNO usai Shalat Jum`at. Demonstrasi berjalan tertib dan Pemuda UMNO menyampaikan nota protes atas tindakan para pengunjuk rasa di depan Kedubes Malaysia di Jakarta yang membakar bendera Malaysia, melemparkan kotoran manusia di halaman Kedubes, merusak papan nama Kedutaan Malaysia dan terakhir melempar telur busuk.

Para Pemuda UMNO minta kepada pemerintah Indonesia untuk menindak tegas para pengunjuk rasa yang telah menghina rakyat dan negara Malaysia.

Minister counsellor Pensosbud (Penerangan Sosial Budaya) Widyarka Ryananta menerima dengan baik perwakilan Pemuda UMNO dan menerima nota protes mereka di dalam area KBRI. Usai diterima dan menyampaikan nota protes, demo yang berlangsung sekitar 25 menit itu pun bubar dengan tertib.(*)

(T.A029/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010