Jakarta (ANTARA News/Reuters) - Apple Inc memperkenalkan versi terbaru dari Apple TV pada Rabu dengan hanya dua jaringan, menggaris bawahi perjuangan Apple untuk memenangkan kekhawatiran sebuah industri media mengenai hilangnya kontrol atas harga programnya.

Apple TV 99 dolar terbaru memungkinkan pengguna menonton acara TV seperti "Glee" dan "Modern Family" seharga 99 sen berkat kerjasama dengan ABC Walt Disney Co dan Fox News Corp.

Namun beberapa konglomerat media lain, termasuk General Electric Co's NBC Universal, CBS Corp, Viacom Inc, absen dari daftar itu.

Keprihatinan utama dalam industri hiburan adalah istilah Apple untuk mencari kesepakatan sewa, menurut eksekutif beberapa media yang akrab dengan masalah. Dalam diskusi tersebut, mereka mengatakan, Apple meminta kesepakatan yang memungkinkan biaya sewa tetap 30 persen.

Bahwa rincian pembagian pendapatan serupa dengan perjanjian Apple yang menyerang acara TV dan pengunduhan film lewat iTunes. Namun eksekutif menunjukkan bahwa pengunduhan lewat iTunes berkisar 1,99 dolar - 2,99 dolar dan mereka ragu-ragu untuk mengikuti kesepakatan harga 99 sen.

"Dalam benak Steve Jobs jika kita menurunkan harga, kami akan menjual lebih banyak," kata salah satu eksekutif media yang dekat dengan perundingan.

Eksekutif lain berkata: "Ini adalah rencana yang dirancang untuk menjual iPads, iPod dan iPhone. Itu bukan rencana yang dirancang untuk konten dengan tepat nilai."

Tetap, para analis percaya perusahaan media yang lain mungkin merasa tertekan untuk mogok transaksi jika sewa 99-sen terbukti populer di kalangan konsumen. Terlebih lagi, pendiri Apple Steve Jobs telah membuktikan tepat sebelum menggebrak bisnis model untuk perusahaan media, khususnya dengan bisnis musik.

Bagi perusahaan media, mereka khawatir akan menemukan masalah yang sama di perusahaannya dalam perjuangan industri bisnis dan musik untuk mengatasi penurunan harga.

Analis Evercore, Alan Gould, dalam catatan, menulis: "Mendapatkan konsumen dengan harga 99 sen untuk sebuah acara TV (sewa atau penjualan) dan kedepan pemberdayaan Apple sebagai gorila berbobot 800 pound... adalah tindakan bodoh."

Pengamat industri lainnya, Larry Haverty, seorang manajer dana portofolio Gabelli yang memiliki saham media, mengatakan pengunduhan melalui transaksi di iTunes cenderung gagal membantu secara signifikan perusahaan hiburan kelas bawah.

"Dugaan saya, aliran pendapatan dari download 1,99 dolar tidak terlalu signifikan," kata Haverty.

Viacom, CBS dan NBC menolak berkomentar.

Ketika hadir dengan penyewaan 99 sen, poin utama lain adalah bahwa broadcasters dan produser khawatir sewa selanjutnya akan merusak penjualan DVD. Di masa lalu, mereka telah mengeluarkan jutaan dolar untuk lisensi seluruh seri dan kemasan mereka ke dalam DVD.

"Kami tidak menganggap TV sebagai episodik model pay-per-view dengan apa yang dimaksud sewa 99 sen," kata salah satu eksekutif media, yang berbicara tentang kondisi anonimitas karena sensitivitas pembicaraan dengan Apple.

Penerjemah: Adam Rizallulhaq
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010