Jakarta (ANTARA) - Praktisi bisnis dari Helios Capital Hadi Cahyadi mengatakan mahasiswa yang memulai perusahaan rintisan atau start up dapat menggunakan platform penggalangan dana atau crowdfunding untuk mendapatkan pendanaan.

“Hal yang sulit dalam menjalankan perusahaan rintisan adalah pendanaan. Setelah kita punya ide, punya produk, maka perlu pendanaan. Pendanaan bisa didapatkan dari keluarga, teman dan orang yang tertarik dengan bisnis tersebut,” ujar Hadi dalam acara The Next Level of Creativepreneur Universitas Tarumanagara yang dipantau di Jakarta, Kamis.

Dia menjelaskan ada alternatif lain dalam pendanaan perusahaan rintisan yakni melalui penggalangan dana. Di Indonesia, terdapat sejumlah platform penggalangan dana yang diperuntukkan untuk pembiayaan start up.

“Mereka akan mengkurasi dulu rencana bisnis yang dimiliki perusahaan rintisan itu,” kata dia.

Baca juga: Machfud Arifin siapkan ekosistem bisnis rintisan anak muda di Surabaya

Baca juga: Perusahaan Jerman incar perusahaan rintisan dan UMKM Jakarta


Setelah lolos kurasi, lanjut dia, baru ditawarkan pada masyarakat melalui platform tersebut. Hadi menyebut ada sebuah perusahaan rintisan kopi di Pekanbaru yang berhasil mengumpulkan dana hingga Rp1,3 miliar.

Para investor pun diuntungkan dengan dijanjikan akan mendapatkan keuntungan.

“Ini merupakan bisnis yang berisiko tinggi, oleh karenanya dibutuhkan kurasi,” kata Hadi lagi.

Meskipun begitu, dia tak menampik pendanaan dari investor lainnya seperti dari investor atau individu kaya yang berinvestasi dalam bisnis baru dengan uang mereka sendiri.

Rektor Universitas Tarumanagara, Agustinus Purna Irawan, mengatakan pihaknya mendorong agar setiap program studi mempunyai kegiatan kewirausahaan, pameran, pekan kewirausahaan, pameran produk, proyek perancangan dan seterusnya.

“Di dalam kegiatan-kegiatan tersebut ada inovasi dan kreativitas,” kata Agustinus.

Untuk 2021, pelaksanaan pekan kewirausahaan diselenggarakan dua kali dalam satu tahun. Tujuannya agar dapat memberikan bekal akhir bagi mahasiswa yang akan lulus dan memasuki dunia profesi.*

Baca juga: Normal Baru, kesempatan emas untuk bisnis rintisan dan UMKM

Baca juga: Kemenpora beri bantuan pemuda berbisnis rintisan


Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021