Kupang (ANTARA News) - Kementerian Agama Nusa Tenggara Timur menyatakan distribusi vaksin meningitis dari Italia kepada calon jamaah haji belum dilakukan karena masih menunggu bukti Biaya Pelunasan Ibadah Haji.

"Bukti Biaya Pelunasan Ibadah Haji (BPIH) ini dimaksudkan agar pendistribusiannya sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan setiap daerah," kata Kepala Bidang Urusan Agama Islam (Urais) dan Pengurusan Haji Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Nusa Tenggara Timur Pahlawan Mukin di Kupang, Senin.

Hasil koordinasi terakhir dengan Dinas Kesehatan Nusa Tenggara Timur, kata dia, disepakati vaksin ini akan didistribusikan setelah pihak Kementerian Agama Kanwil NTT menyerahkan total calon jamaah haji yang akan menunaikan ibadah haji tahun 2010 disertai bukti pelunasan BPIH.

"Kalau bukti pelunasan ini sudah ada, maka pendistribusiannya tidak ada hambatan, karena barangnnya saat ini tersedia," katanya.

Apa lagi katanya jadwal pemberian vaksin kepada setiap calon jamaah haji baru dapat dilakukan sembilan hari ini sebelum pemberangaktan dari mebarkasi atau paling lambat semingggu sebelum tanggal 12 Oktober 2010.

Ia mengatakan hingga Senin tangagl 6 September 2010 pukul 16.30 WIT baru sekitar 678 dari kuota 705 calon jamaah haji asal Nusa Tenggara Timur yang menyerahkan bukti pelunasan BPIH ke panitia pelaksanan ibadah haji Kementerian Agama Kanwil NTT.

Artinya masih tersisa 26 orang calon jamaah haji yang belum melunaskan BPIH.

"Apabila hingga pukul 19.00 WIT 26 orang ini belum juga menyerahkan bukti pelunasan maka selanjutnya sisa kuota tersebut diserahkan ke pusat untuk selanjutnya ditambah sesuai ketentuan yang berlaku.

"Kalu hingga esok subuh, jumlahnya masih bertahan dengan 678 orang calhaj yang melunasi BPIH, maka mungkin kita akan segera berkoordinasi dengan pihak kesehatan untuk segera melakukan distribusi ke titik-titik lokasi calon haji di Nusa Tenggara Timur yang telah ditentukan," katanya.

Ia mengatakan calon haji asal Nusa Tenggara Timur siap menerima vaksin meningitis oleh petugas kesehatan setempat, sebagai salah satu syarat untuk ikut menunaikan ibadah haji ke tanah Suci Oktober mendatang.

Dia mengatakan kegiatan vaksin itu akan dilakukan oleh petugas kesehatan yang ditunjuk pada batas akhir persiapan menjelang pemberangakatan menuju Mekkah dan Madinnah.

Vaksin ini penting dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan calon haji sebelum diberangkat ke tanah suci, sehingga ketika ada gangguan kesehatan para petugas kesehatan sudah menetahui riwayat kesehatan calon haji tersebut, sehingga memudahkan penanganannya.

Karena itu, setiap tahun para calon haji selalu tidak ada keberatan terkait dengan vaksi. "Memang ada yang juga ikut mempertanyakan vaksin tersebut, tetapi setelah disosialisasikan manfaatnya, ternyata mendapat sambutan yang baik," katanya.

"Mungkin saja tingkat sterilisasi atau alat-alat yang digunakan petugas yang perlu mendapat perhatian, sehingga menghindari hal-hal yang tidak diinginkan bersama," katanya.


(ANT-084/Z003/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010