Jakarta (ANTARA News) - Para ilmuwan telah lama menduga bahwa jejaring sosial, yang banyak menampilkan komunikasi jarak jauh, menghasilkan perubahan-perubahan skala besar dengan amat cepat.

Tapi, lewat satu penelitiannya, Damon Centola, asisten profesor pada MIT Sloan School of Management, mengajukan kesimpulan berbeda bahwa orang akan menyelami pengalaman kesehatan yang berbeda ketika terlibat dalam jejaring maya yang luas.

Para peneliti kadang menganggap kluster-kluster hubungan maya yang kerap itu berulang-ulang, begitu sampai pada informasi yang bercabang.

Jejaring yang memuat kluster-kluster seperti itu dianggap kurang efisien dibandingkan jejaring yang rentang komunikasinya lebih luas.

Tapi untuk membuat orang mengubah kebiasaannya, dibutuhkan penguatan tambahan yang berasal dari pengulangan itu. Dengan kata lain, orang perlu mendengarkan pemikiran baru berkali-kali sebelum membuat perubahan.

"Selama 35 tahun, kebijaksanaan dalam ilmu sosial dimengerti sebagai 'semakin panjang ikatan sosial pada satu jejaring, maka semakin cepat sesuatu tersebar.' Anehnya itu tidak selalu terjadi seperti itu," kata Centola seperti dikutip ScienceDaily, dalam makalah bertema "The Spread of Behavior in an Online Social Network Experiment" yang juga dipublikasikan Jurnal Science pada 3 September.

Untuk melihat perbedaan bentuk jejaring sosial yang tercipta, Centola melakukan serangkaian percobaan dengan memanfaatkan komunitas kesehatan berbasis internet yang dikembangkannya.

1.528 orang yang diteliti memiliki profil online anonim dan semuanya meminati kesehatan. Mereka terlihat cocok dengan peserta lain yang memiliki minat kesehatan yang sama.

Centola menyebut mereka ini sebagai "sahabat-sahabat sehat". Peserta menerima email terbaru mengenai kegiatan terkini "sahabat sehat" mereka.

Centola membagi peserta riset dalam satu atau dua jejaring berbeda -- mereka yang berorientasi pada ikatan panjang, dan mereka yang terlibat di kelompok lebih besar.

Dia melakukan enam percobaan terpisah selama lebih dari beberapa minggu untuk melihat kelompok mana yang lebih mungkin mendaftar di forum kesehatan online.

Keseluruhannya, 54 persen orang dalam jejaring kelompok telah terdaftar di forum kesehatan, dibandingkan dengan 38 persen dalam jejaring yang berorientasi pada ikatan lebih panjang.  Tingkat adopsi di jejaring berkluster ini juga empat kali lebih cepat.

Selain itu, orang lebih mungkin berpartisipasi di forum kesehatan jika  memiliki lebih banyak "sahabat sehat" yang juga terdaftar di forum itu.

Hanya 15 persen peserta forum yang temannya satu orang kembali ke forumnya, sementara ada 30 persen lebih peserta dengan dua orang teman yang kembali ke forum, dan lebih dari 40 persen dengan tiga orang teman dalam forum berkali-kali mengunjungi forumnya.

"Penguatan sosial dari beberapa sahabat-sahabat sehat membuat para peserta penelitian lebih ingin mengadopsi prilaku itu," tulis Centola.

Intinya, dampak pada individu disalurkan ke level sistem di mana penyebaran skala besar mencapai lebih banyak orang, dan menyebar lebih cepat dalam jejaring berkluster dibandingkan dengan jejaring acak.

Centola menilai dampak seperti ini berimplikasi terhadap kesehatan. Satu "pengaruh sederhana" dalam teori jejaring, dapat menyebar lewat satu kontak saja, sementara "pengaruh yang rumit" membutuhkan ekspos yang rumit pula untuk pengirimannya.

Centola mengatakan, penyakit bisa menyebar, tetapi perilaku yang bisa mencegah penyakit --seperti pergi ke klinik vaksin-- mungkin perlu waktu lama sehingga perlu dipicu oleh desakan-desakan dari tetangga di jejaring sosialnya.

Centola menyadari masih ada pekerjaan yang harus dilakukan, yaitu mengevaluasi efek jejaring sosial terhadap prilaku, sementara riset terbarunya itu bertujuan menemukan desain baru bagi komunitas online demi mempromosikan praktik hidup sehat.(*)

ENY/AR09

Penerjemah:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010