London (ANTARA News) - Pengawas keuangan Inggris telah memukul bank Wall Street, Goldman Sachs, dengan denda 20 juta pound sterling (31 juta dolar AS, 24 juta euro) terkait tuduhan penipuan, sebuah laporan mengatakan Rabu.

Otoritas Jasa Keuangan (The Financial Services Authority-FSA) mendenda raksasa perbankan untuk kegagalan mengungkapkan hal itu dalam penyelidikan untuk penipuan oleh pengawas keuangan AS awal tahun ini, BBC melaporkan, tanpa mengutip sumber.

Berita itu adalah pukulan terbaru untuk salah satu bank investasi yang dikenal terbaik di dunia, setelah membayar 550 juta dolar AS pada Juli untuk menyelesaikan tuduhan penipuan oleh regulator AS, Securities and Exchange Commission (SEC).

AFP melaporkan, dua puluh juta pound adalah salah satu denda terberat yang pernah dikenakan oleh FSA.

Pengawas keuangan Inggris pada April mengumumkan bahwa pihaknya meluncurkan penyelidikan ke Goldman yang terkait dengan tuduhan dari SEC, yang diduga melakukan penipuan melalui cara bank menjual investasi subprime mortgage.

Denda FSA juga berhubungan dengan kegagalan Goldman memberitahu regulator Inggris bahwa Fabrice Tourre, eksekutif terkait dengan produk investasi, berada di bawah penyelidikan, kata penyiar Inggris.

Hal ini relevan karena Tourre ditransfer dari Amerika Serikat ke

London, dan harus disahkan oleh FSA, menurut laporan itu.

Badan pengawas mendakwa Goldman kekurangan sistem yang diperlukan untuk tetap pihaknya menginformasikan penyelidikan oleh regulator lainnya, kata BBC. Goldman telah mengakui pihaknya membuat kesalahan, laporan menambahkan.

FSA menolak berkomentar. Goldman Sachs tidak bisa dihubungi untuk

memberikan komentar.

Dalam tuduhan penipuan tersebut, SEC menuduh Goldman yang memungkinkan sebuah lindung nilai (hedge fund) terkemuka -- Paulson & Co Inc -- untuk memasang sebuah paket subprime mortgage yang dijual kepada klien, tapi Paulson juga bertaruh melawannya.

Setelah menyetujui penyelesaian dengan SEC, bank investasi mengakui pihaknya telah membuat sebuah "kesalahan" dan memberi informasi "tidak lengkap" untuk kliennya.

Di antara klien produk kontroversial Goldman adalah bank komersial Jerman IKB dan RBS Inggris.

Jenis efek beragun aset yang dijual oleh Goldman dalam kesepakatan tersebut adalah kontributor utama krisis keuangan yang memuncak pada 2008 karena banyak yang berisi hipotik (mortgage) berisiko.

Perdagangan yang berlangsung selama krisis hipotik besar-besaran pada 2007 dan karena negara itu jatuh ke dalam resesi brutal, yang dikatakan memiliki biaya investor sekitar satu miliar dolar.

(A026/S004/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010