Situbondo (ANTARA News) - Jajaran Kepolisian Resort (Polres) Situbondo, Jawa Timur, mencatat sebanyak delapan peristiwa kecelakaan lalu lintas dengan 10 korban jiwa meninggal di kawasan pantura setempat selama arus mudik Lebaran sepekan ini.

"Karena itu kami menghimbau bagi warga yang akan melintasi kawasan pantura Situbondo lebih berhati-hati lagi karena selama hampir sepekan digelar operasi ketupat korban meninggal di jalan raya sudah mencapai 10 jiwa," ungkap Kasat Lantas, AKP Sapto S kepada ANTARA, Sabtu.

Korban terakhir tiga orang yang masih satu keluarga terjadi ketika sepeda motor nomor P-4228-AA dihantam Toyota Kijang nomor L-1047-FA di ruas jalan Desa Kalianget, Kecamatan Banyuglugur sekitar KM 148,900 arah Surabaya.

Korban tewas antara lain, suami istri Ahmad Jazuli (40), dan Asbiah (35), serta anaknya yang masih balita Naini (5 tahun), tewas dengan kondisi tubuh mengenaskan setelah sepeda motor yang mereka tumpangi dihantam toyota kijang yang dikemudikan Tri Walno (49), warga Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Menurut Sapto, wilayah Kabupaten Situbondo, khususnya kawasan pantai utara yang membentang sepanjang 110 kilometer merupakan daerah yang sangat rawan terjadinya kecelakaan karena menjadi titik jenuh bagi pengendara baik yang berangkat dari arah Denpasar maupun Surabaya.

"Sehingga dengan tingkat kelelahan yang sangat tinggi berpotensi menyebabkan kecelakaan yang dikarenakan faktor kesalahan manusia," paparnya.

Apalagi kondisi jalan pantura Situbondo yang sudah bagus dan lurus, Sapto menambahkan, seringkali membuat para pengemudi tidak sadar dalam membawa kendaraannya dengan kecepatan melebihi batas maksimal.

Seperti kecelakaan yang dialami satu keluarga warga Desa Palangan RT07/RW02 Kecamatan Sumbermalang, Situbondo, Sabtu, diduga karena pengendara sepeda motor yang membawa serta istri dan anaknya mengantuk sehingga oleng kearah kanan melebihi batas marka jalan.

Namun naas dari arah berlawanan datang kendaraan Toyota Kijang yang dikemudikan Tri Walno dengan kecepatan tinggi dan tidak dapat menghindar karena jaraknya yang cukup dekat sehingga tabrakanpun tidak bisa dielakkan.

Akibat benturan keras dengan bagian depan mobil kijang itu, korban bersama istri dan anaknya langsung terpental. Karena lukanya yang cukup parah korban Ahmad Jazuli langsung meninggal di TKP, sedang istrinya Asbiah sempat mendapat perawatan di Rumah sakit Besuki, namun beberapa menit kemudian akhirnya meninggal. Sementara anaknya, Naili (5), perempuan yang sempat dirawat intensif Rumah sakit Umum Daerah Abdurrahem Situbondo, juga menyusul kedua orang tuanya siang harinya.

Guna penyelidikan kasus kecelakaan yang menewaskan satu anggota keluarga itu polisi masih memintai keterangan sopir Toyota Kijang, Tri Walno dan menyita kendaraan kijang dan sepeda motor milik korban sebagai barang bukti. (ANT-164/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010