Bekasi (ANTARA News) - Tim gabungan dari Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi, Jawa Barat dan Kepolisian Daerah Metropolitan Jaya telah mengantungi identitas pelaku penganiayaan jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP).

"Kami masih terus melacak pelaku, dan dari video yang terekam oleh polisi ternyata pelaku bukan warga Ciketing," ujar Kapolrestro Bekasi, Kombes Imam Sugianto, di Bekasi, Senin.

Menurutnya, hingga kini polisi belum berhasil menangkap pelaku yang diduga berjumlah lebih kurang empat hingga delapan orang.

"Pengejaran oleh tim khusus ini dilakukan hingga ke daerah Bogor, Jawa Barat. Pelakunya diduga kuat berjumlah empat hingga delapan orang," ujar Imam.

Ia mengatakan, polisi sempat menahan dua orang yang dicurigai pelaku karena tertangkap tangan membawa sebilah pisau di lokasi kejadian.

Namun, Senin pagi (13/9) kedua orang tersebut diperbolehkan pulang karena bukti dan saksi tidak mengarah ke pelaku.

"Dari hasil pemeriksaan kedua orang ini tidak terkait sama sekali dengan peristiwa penusukan dan pemukulan dua korban" katanya.

Hingga kini polisi sudah memeriksa sembilan saksi, namun dengan alasan keamanan belum bersedia merinci identitas para pelaku kepada media.

"Saya juga mau mengklarifikasi adanya rumor yang mengatakan kami telah menyebar sketsa wajah para pelaku. Hal itu tidak benar," katanya.

Penganiayaan itu terjadi pada Minggu (12/9) saat kedua korban --Asia Lumban Toruan selaku pengurus Mejelis Gereja dan Pendeta Luspida-- dan jemaat HKBP menuju tempat peribadatan.

Peristiwa terjadi di sebuah lahan kosong di Jalan Ciketing Asem, Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi.

Tiba-tiba jemaat itu berpapasan dengan sejumlah pengendara sepeda motor yang langsung menganiaya mereka dan menusuk dua orang jemaat HKBP.

Imam mengatakan, polisi akan tetap mengawal jemaat HKBP dan meminta mereka tidak berjalan bergerombol saat ke tempat beribadah. (*)

KR-AFR/A035/AR09

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010