Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan mengemukakan, provokator kasus kekerasan terhadap pendeta dan pengurus HKBP di Bekasi harus diusut dan pelakunya ditindak tegas.

Jangan sampai satu kasus kecil ini menyebabkan perpecahan. Kalau terjadi pembiaran seolah tidak ada solusi, hal ini akan menimbulkan kecurigaan di masyarakat. Masyarakat pun saling mencurigai, katanya di Jakarta, Rabu.

"Disinilah pentingnya penegakkan aturan, apalagi masalah seperti ini menyangkut agama. Jadi memang harus benar-benar dilaksanakan karena jika tidak akan muncul prasangka antarumat," ujarnya.

Taufik sepakat bagi pihak yang melakukan tindak pidana harus ditindak sesuai dengan hukum yang berlaku.

Namun polisi juga harus menyelidiki kemungkinan ada motif lain seperti kemungkinan adanya provokasi atau ada pihak yang memanasi-manasi masalah ini.

"Jangan hanya pelaku penganiyaannya saja yang diproses secara hukum, pihak-pihak yang memprovokasi ataupun aktor intelektualnya harus juga bisa diungkap oleh polisi, sehingga jelas semuanya," katanya.

Dia juga mengkritik usulan dihapusnya SKB 3 menteri yang merupakan kesepakatan antarpimpinan agama. Selama ini SKB tersebut sangat efektif menjaga kehidupan dan kerukunan umat beragama. SKB itu telah
berjalan selama puluhan tahun.

Dia menegaskan, jangan karena ada satu kasus kecil kemudian aturan yang efektif itu diubah. Jangan sampai penghapusan aturan itu justru membuat runyam masalah yang sebenarnya sangat simple tersebut.

"Saya rasa SKB 3 menteri sangat efektif dalam menjaga kehidupan dan kerukunan antarumat beragama. Jadi tidak perlu ada yang diubah. Cuma memang implementasinya harus lebih ditegakkan agar tidak muncul masalah seperti ini," katanya.

Kalau aturan itu konsisten dijaga oleh semua pihak termasuk oleh aparat yang berwenang, tidak akan ada masalah. Toleransi antarumat beragama di Indonesia juga sangat tinggi. Jadi tidak ada masalah dengan SKB tersebut, katanya. (S023/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010