Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sidang kabinet paripurna Kamis siang menerima paparan dari Komite Ekonomi Nasional (KEN) dan Komite Inovasi Nasional (KIN) yang akan menjadi bahan masukan bagi pengambilan kebijakan pemerintah di kedua sektor tersebut.

Dalam sidang kabinet yang berlangsung di ruang rapat utama Gedung Sekretariat Negara Jakarta, Presiden mengatakan, peran kedua komite itu sangat penting dan hasil pemikirannya diharapkan dapat diaplikasikan dalam kebijakan pemerintah.

"Keberadaan kedua komite ini penting, bukan sekedar dibentuk dan tidak ada hasil atau output yang nyata. Saya memilih saudara-saudara by name dibantu Wapres, artinya saya punya harapan besar yaitu tokoh yang kredible untuk meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan rakyat," kata Presiden.

Presiden yang didampingi oleh Wapres Boediono mengatakan, untuk meningkatkan pemahaman anggota komite-komite tersebut mengenai permasalahan terkait ekonomi dan inovasi, maka anggota KIN dan KEN kerap disertakan dalam rapat kerja pemerintah dengan para gubernur.

"Oleh karena itu dalam beberapa kali rapat kerja, saudara kita libatkan, tujuan saya saudara mengerti betul situasi dalam negeri, bukan hanya ekonomi dan inovasi, tapi cabang kehidupan lainnya dan bisa memberikan rekomendasi pada pemerintah," katanya.

Dalam sidang kabinet tersebut, pemaparan hasil rekomendasi KEN dilakukan oleh Ketua KEN, Chairul Tandjung, sementara rekomendasi KIN dipaparkan oleh Ketua KIN, Prof. Zuhal.

Seluruh menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) hadir dalam sidang kabinet tersebut.
(T.P008*F008/Z002/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010