Banda Aceh (ANTARA News) - Puluhan pemuda, mahasiswa dan LSM yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Peduli Aceh Selatan menggelar aksi di tiga lokasi di ibu kota kabupaten setempat menuntut Pemerintah menutup penambangan bijih besi.

"Keberadaan perusahaan penambangan bijih besi tidak memberikan manfaat bagi masyarakat dan daerah, kami minta pemerintah bertindak tegas menutup perusahaan pertambangan itu," kata Koordinator aksi, Muhammad Basir di Tapaktuan, Kamis.

Aksi yang didominasi mahasiswa dari Banda Aceh itu menggelar unjuk rasa di gedung DPR Kabupaten, kantor Bupati Aceh Selatan dan di Simpang Cerana Tapaktuan.

Di hadapan Ketua DPRK Aceh Selatan, Safiron dan Wakil Ketua, Marsidiq para demonstran minta eksekutif dan legislatif membuat peraturan tentang investasi pertambangan di daerah yang juga dikenal hasil komoditi pala itu.

Pemerintah juga diminta untuk lebih transparansi dan akuntabilitasi dalam pengelolaan sumberdaya alam agar dapat memberikan kontribusi badi daerah dan masyarakat.

"Keberadaan Perusahaan itu harus memberikan kontribusi yang jelas bagi masyarakat dan daerah, kalau tidak tutup saja," kata Ketua Himpunan Mahasiswa Aceh Selatan (HAMAS) di Banda Aceh itu.

Massa juga minta pimpinan dan anggota DPRK Aceh Selatan menandatangani kontrak perjanjian mengawasi aktivitas perusahaan pertambangan tersebut sampai adanya sebuah keputusan antara perusahaan dengan Pemerintah kabupaten dan masyarakat dikawasan penambangan.

Seusai mengelar aksi di gedung dewan, massa mendapat pengawalan dari aparat keamanan Polres Aceh Selatan juga berorasi di halaman kantor Bupati setempat.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan, H Tanius yang menerima puluhan pemuda dan mahasiswa berjanji akan menyampaikan tuntutan massa KOMPAS kepada Bupati Aceh Selatan, Husin Yusuf. (IRW/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010